Palembang, CNN Indonesia -- Olimpiade Sains Nasional (OSN) ke-15 di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (20/5) resmi ditutup. Dalam pesannya kepada peserta OSN, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meminta OSN jadi sarana mempererat persaudaraan.
Tahun ini Jawa Tengah menjadi juara umum dengan raihan 18 medali emas, 21 medali perak, dan 21 medali perunggu. Peringkat kedua ditempati DKI Jakarta dengan raihan 16 medali emas, 33 medali perak, dan 33 medali perunggu. Sementara posisi ketiga ditempati Jawa Barat dengan raihan 10 medali emas, 21 medali perak, 17 medali perunggu.
Dalam sambungan teleconference, Anies mengatakan, OSN merupakan agenda pembelajaran yang berharga bagi para paserta yang berasal dari berbagai tingkatan, yaitu Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, penyelenggaraan OSN bukan ditujukan untuk menumbuhkan persepsi menang atau kalah. Ia menyebut, OSN adalah sarana bagi pelajar untuk mengekspresikan kemampuannya di bidang tertentu untuk kemajuan bangsa.
"Dalam OSN, kalian adalah yang beruntung. Bukan masalah menang atau berhasil mengalahkan yang lain. Yang paling beruntung adalah yang mengambil refleksi dan pelajaran yang dilewati," kata Anies.
Anies berharap, seluruh peserta OSN kali ini bisa berbagi pengalaman dengan teman-temannya di sekolah masing-masing. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menumbuhkan semangat bagi pelajar lain untuk bisa berprestasi seperti para peserta OSN.
Selain itu, Anies berharap para peserta OSN bisa saling berkenalan dan tetap menjaga silaturahmi mendatang. Ia berkata, hal tersebut tanpa disadari dapat menciptakan persatuan dan persatuan. Pasalnya, dalam OSN kali ini, para peserta berasal dari 34 provinsi di Indonesia.
"Ikat tali persaudaraan. Saya selalu istilahkan tenun kebangsaan. Di Palembang, peserta OSN merajut tenun kebangsaan," ujarnya.
Lebih lanjut, Anies juga menyampaikan permintaan maaf dan apresiasi atas semangat beberapa peserta OSN yang tetap melanjutkan kompetisi meski sempat keracunan makanan. Menurutnya, semangat tersebut merupakan gambaran sosok masyarakat Indonesia yang pantang menyerah meski mendapat berbagai rintangan.
"Itulah Indonesia, dipangkas bangun, ditebas berdiri, ditundukkan tegak. Itulah ciri ke-Indonesiaan kita dan modal penting meraih sukses di masa depan," ujar Anies
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan, seluruh peraih medali dalam OSN kali ini sedianya akan langsung mengikuti pembinaan untuk mengikuti seleksi kejuaraan olimpiade sains tingkat internasional, seperti di Swiss, Thailand, China, Rusia, dan Perancis.
Meski demikian, ia menyebut, bagi para peserta OSN yang gagal mendapat juara, Kemendikbud tetap memberikan penghargaan berupa piagam keikutsertaan dan beasiswa prestasi pendidikan yang nominalnya berbeda sesuai jenjang pendidikan.
"Hal tersebut dilakukan karena Kemendikbud menganggap seluruh peserta OSN adalah juara juga," ujar Hamid di PSCC, Palembang, Sumsel.
Sebanyak 408 siswa SD, 396 siswa SMP, dan 775 siswa SMA dari 34 provinsi mengikuti OSN selama tujuh hari, sejak tanggal 15 sampai 20 Mei 2016. Ada lebih dari sepuluh kategori mata pelajaran yang dilombakan dalam OSN tahun ini.
OSN merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikdasmen Kemendikbud sejak tahun 2002 lalu. Berdasarkan data, Provinsi Jawa Tengah merupakan daerah daerah yang paling dominan dalam OSN dengan sepuluh kali menjadi juara umum.
(sur)