Luhut Resmi Tolak Jabatan Dewan Kehormatan Golkar

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 31 Mei 2016 14:25 WIB
Luhut sangat berterima kasih dengan adanya tawaran yang diberikan oleh Setya Novanto selaku ketum Golkar, apalagi tawaran tersebut diumumkan secara resmi.
Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan menggelar coffee morning dengan wartawan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (21/4). (CNN Indonesia/Prima Gumilang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan telah menolak tawaran Partai Golongan Karya untuk menjadi Wakil Ketua Dewan Kehormatan di partai tersebut. Penolakan secara resmi pun telah Luhut layangkan pagi ini ke Partai Golkar.

"Tadi pagi saya sudah resmi memberitahukan pada Ketua Umum Golkar bahwa saya masih mengurusi pekerjaan saya," kata Luhut saat ditemui di Kantor Wakil Presiden Indonesia, Selasa (31/5).

Luhut menjelaskan dirinya sangat berterima kasih dengan adanya tawaran yang dilayangkan oleh Setya Novanto selaku ketum Golkar, apalagi tawaran tersebut diumumkan secara resmi dalam pengumuman kepengurusan Partai Golkar kemarin. Namun begitu Luhut berkai-kali menegaskan bahwa dirinya tak bisa menerima pekerjaan tersebut karena sekarang dia menjabat sebagai Menkopolhukam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah katakan mundur, saya tak mau. Namun saya berterima kasih pada Golkar karena sudah ditawarkan dan diumumkan," katanya.

Setya Novanto kemarin mengumumkan susunan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar masa bakti 2016-2019. Setya berkata, dalam kepengurusan yang berjumlah 247 orang itu, sebagai hasil rekonsiliasi dan telah mengakomodasi semua pihak pasca Munaslub Golkar 14-17 Mei lalu.

Setya menyatakan, dalam menyusun komposisi kepengurusan, tim formatur menekankan beberapa prinsip, di antaranya rekonsiliasi dan proporsional. Semua pihak, kata dia, masuk ke dalam kepengurusan, baik pengurus harian, dewan pembina, dewan pakar, dan dewan kehormatan.

Selain itu, Setya menambahkan dengan periode yang hanya tiga tahun, dan menghadapi tiga agenda pemilu pada 2017, 2018, dan 2019, maka kepengurusan dinamakan Kepengurusan Akselerasi Kerja untuk melakukan percepatan kerja, kaderisasi, dan konsolidasi.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan masuknya nama Luhut Binsar Pandjaitan dalam kepengurusan Golkar pimpinan Setya Novanto masih akan menunggu hasil laporan ke Presiden Joko Widodo.

"Kami cantumkan namanya, nanti Pak Luhut akan laporkan kepada presiden. Saya kira kami tunggu nanti," kata Idrus di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (30/5).

Idrus menuturkan masuknya Luhut ke dalam kepengurusan karena merupakan tokoh senior partai yang juga pernah menjadi menduduki jabatan sebagai strategis seperti, mantan wakil ketua dewan pertimbangan.

Idrus menyatakan jika Luhut diminta fokus di pemerintahan maka Partai Golkar tidak mempermasalahkannya. “Sebagai Menkopolhukam, sebagaimana nanti setelah menyampaikan kepada presiden ternyata, biar lebih fokus, ya itu semua tidak ada masalah. Nanti dilaporkan dulu dong," ujar Idrus. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER