Ahok Belum Tahu Soal Rencana Dukungan Golkar

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Senin, 30 Mei 2016 20:59 WIB
Ahok mengaku sejauh ini baru mendapat dukungan dari Setya Novanto selaku pribadi. Dukungan diberikan sebagai seorang teman.
Ahok belum tahu rencana dukungan Golkar padanya dalam Pilkada DKI. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Basuki Tjahaja Purnama mengaku belum tahu soal rencana dukungan yang akan diberikan Partai Golkar kepadanya dalam Pilkada DKI Jakarta. Ahok baru tahu bahwa dukungan sebagai teman memang sudah diberikan oleh Ketua Umum Golkar Setya Novanto.

"Saya enggak tahu (dukungan Golkar). Iya (sebagai) teman," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota, Jakarta, Senin (30/5).

Ahok mengatakan masih menunggu hasil rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Golkar setelah Lebaran soal kepastian dukungan Golkar kepadanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Ketua Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Golkar Yorrys Raweyai menyatakan, dukungan pada Ahok sudah diputuskan. Namun perlu diputuskan secara resmi dalam rapat pimpinan nasional setelah lebaran nanti.

"Setelah Lebaran kami akan lakukan Rapimnas pertama untuk menghasilkan beberapa keputusan politik. Ya seperti dukungan kepada Ahok, untuk mengusung Ahok sebagai Gubernur DKI," kata Yorrys.

Yorrys menyebut, Golkar sudah memiliki strategi dengan melihat kajian dan kinerja yang diperlihatkan Gubernur DKI Jakarta itu. Karena itu ia mengatakan, dukungan Golkar ke Ahok itu sudah pasti diberikan.

"Mendukung Ahok sebagai calon gubernur Golkar itu pasti," ujarnya.

Jika Golkar positif memberikan dukungannya kepada Ahok, artinya partai yang mendukung Ahok bertambah menjadi tiga, yakni NasDem, Hanura, dan Golkar. Jika kekuatan politik ini digabung artinya Ahok dapat maju lewat jalur partai karena sudah melebihi syarat yaitu 22 kursi di DPRD. Saat ini, NasDem memiliki 5 kursi, Hanura dengan 10 kursi, dan Golkar mempunya 9 kursi, total kursi yang dimiliki tiga partai ini adalah 24 kursi.

Kendati demikian, Ahok tetap kukuh maju lewat jalur independen mengandalkan dukungan dari Teman Ahok. Keputusan ini diambil dengan alasan tak ingin mengecewakan Teman Ahok yang berupaya mengumpulkan 1 juta KTP. Per 29 Mei, KTP yang terkumpul mencapai 900.282. Ahok memilih Kepala Badan Pemeriksa Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono sebagai bakal calon wakil gubernurnya. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER