Kemendikbud Ingin Perbanyak Sekolah Pengguna Kurikulum 2013

CNN Indonesia
Selasa, 31 Mei 2016 15:55 WIB
Kemendikbud menargetkan jumlah sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 akan meningkat menjadi lebih dari 25 persen dari total sekolah di seluruh Indonesia.
Kemendikbud menargetkan jumlah sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 akan meningkat menjadi lebih dari 25 persen dari total sekolah di seluruh Indonesia. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana memperluas implementasi kurikulum pendidikan tahun 2013. Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Tjipto Samadi, menyatakan pemerintah akan meningkatkan jumlah sekolah pengguna Kurikulum 2013 yang saat ini berjumlah 19 persen.

"Kami akan tingkatkan jumlah sekolah yang terapkan kurikulum tahun 2013, dari 19 persen menjadi 44 persen," ujar Tjipto di Jakarta, Selasa (31/5).

Menurut Tjipto, sejauh ini dari 208 ribu jumlah sekolah di Indonesia, sekitar 52 ribu di antaranya telah menerapkan Kurikulum tahun 2013. Dengan target baru, diharapkan ada peningkatan secara signifikan jumlah sekolah di Indonesia yang menerapkan Kurikulum 2013.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diharapkan (jumlah sekolah) bisa bertambah, ini penting untuk tingkatkan mutu pendidikan kita," kata Tjipto.
Menurutnya Tjipto, perubahan kurikulum pendidikan itu dilakukan sebagai bentuk evaluasi dan peningkatan mutu pendidikan sekolah-sekolah di Indonesia.

Hal ini, menurutnya, berkaitan dengan tuntutan di era globalisasi, bahwa tingkat kompetisi pendidikan masyarakat tidak hanya sebatas kompetisi antardaerah, tapi juga kompetisi dunia pendidikan secara global.

Oleh karena itu, perubahan dan paradigma baru dalam kurikulum pendidikan perlu dilakukan secara terus-menerus guna meningkatkan daya saing masyarakat Indonesia khususnya dalam dunia pendidikan.

"Tuntutan pelajaran berbasis abad ke-21 kan koperarif, kolaboratif, komunikatif, dan kreatif. Sehingga kurikulum pembelajaran harus bisa memenuhi keempat aspek itu dengan cara melakukan perubahan," kata Tjipto.
Lebih lanjut, Tjipto menegaskan bahwa perbaikan kurikulum yang dilakukan pemerintah tetap didasarkan dengan pedoman kurikulum yang sudah ditetapkan tahun 2016.

"Kurikulum terus berkembang, jadi jangan panik kalo ada perubahan kurikulum," tambah Tjipto.

Sesuai rancangan sistem pengawasan dan evaluasi, Kurikulum 2013 ini terbuka bagi berbagai tinjauan dan penyesuaian sehingga kurikulum ini menjadi kurikulum 'terbuka' yang flekaibel dalam merespon perubahan-perubahan yang diperlukan dalam hal pendidikan dari waktu ke waktu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER