Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Reserse dan Kriminal Polri menggelar rapat koordinasi bersama para pedagang kebutuhan pokok sebagai bentuk antisipasi penimbunan barang selama Ramadan. Menurut Kepala Bareskrim Inspektur Jenderal Ari Dono Sukmanto, polisi ingin tahu masalah yang terjadi di lapangan yang membuat kenaikan harga bahan kebutuhan pokok.
Menurut Ari, rapat koordinasi juga dilakukan untuk mengetahui dugaan adanya penimbunan kebutuhan pokok oleh oknum-oknum tertentu. Ari mengancam akan menindak tegas para pelaku penimbunan ini.
"Dugaan adanya penimbunan itu bisa kita tindak kalau kita temukan adanya bukti-bukti yang cukup," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (3/6). Kepolisian menurutnya smpai sekarang terus memantau di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari rapat yang sudah berlangsung, diketahui ada banyak faktor penyebab kenaikan harga kebutuhan pokok jelang Ramadan. Dua faktor yang disebut berpengaruh besar adalah transportasi dan stok.
Polisi, kata Ari, akan membentuk satuan tugas untuk mencegah adanya kartel kebutuhan pokok dan penimbunan stok bahan pangan.
"Kemarin Kapolri sudah video konference dan sudah diperintahkan seluruh jajaran Polda membuat satgas memantau dan menindak kalau ditemukan pelanggaran dan kartel-kartel," kata Ari.
Bulan Ramadan identik dengan kenaikan harga kebutuhan pokok. Sejak menjelang Ramadan hingga hari raya Idul Fitri, kebutuhan tinggi masyarakat akan kebutuhan pokok biasanya diikuti dengan kenaikan harga.
Untuk mengontrol harga, pemerintah kerap menggelar operasi pasar untuk komiditas pokok seperti minyak goreng, gula, dan beras.
(sur)