Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan Dagang Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor, Jawa Barat menerapkan program khusus di bulan Ramadan tahun ini. PDAM memberikan gratis atas tagihan penggunaan air khusus untuk masjid, mushola dan pondok pesantren yang menjadi pelanggan perusahaan air minum tersebut.
"Pemakaian air selama satu bulan Ramadan ini kami gratiskan," kata Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Deni Surya Senjaya di Bogor, Senin (6/6) seperti dilaporkan Antara.
PDAM telah mendata jumlah pelanggan masjid, mushola dan pondok pesantren yang menjadi pelanggan PDAM Tirta Pakuan, tercatat sekitar 1.150 pelanggan.
Menurut Deni, tujuan dari program ini memberikan kenyamanan dan pelayanan optimal kepada pelanggan PDAM Tirta Pakuan terutama selama menjalankan ibadah Puasa Ramadan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain dalam rangka Ramadan, juga dalam memeriahkan Hari Jadi Bogor ke-534," kata Deni.
Selama Ramadan, lanjutnya, terjadi perubahan pola pemakaian air di masyarakat yang penggunaan lebih banyak pada malam hari. Biasanya jam pemakaian tinggi terjadi pagi dari pukul 07.00 sampai 08.00 dan 17.00 sampai 19.00.
Tingginya pemakaian ini terukur dari berkurangannya tekanan distribusi air kepada pelanggan PDAM, sehingga debit yang keluar lebih rendah dari jam normal.
"Selama Ramadan ini terjadi perubahan pola pemakaian air, karena aktivitas masyarakat lebih banyak pada malam hari, saat buka puasa, taraweh dan sahur," katanya.
Deni menambahkan selain menggratiskan tagihan pemakaian air selama Ramadan untuk masjid, mushola dan pondok pesantren, PDAM Tirta Pakuan juga memiliki program cicilan lima kali untuk pasang baru bagi pelanggan kelompok R1 sampai R3, dan gratis biaya balik nama.
Untuk informasi, biaya pemasangan baru sambungan PDAM Tirta Pakuan dikenai tarif Rp1,4 juta. Sedangkan biaya balik nama dikenai Rp900 ribu. Selama Ramadan ini, untuk kedua layanan tersebut diberikan kemudahan dan promo.
"Semoga program-program yang kami luncurkan memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat Kota Bogor," katanya.
(antara/yul)