Presedir Paramount Lari Hindari Wartawan Usai Diperiksa KPK

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Kamis, 09 Jun 2016 23:06 WIB
Sejak keluar gedung Ervan sudah berlari demi menghindari kejaraan wartawan yang memberondongnya dengan pertanyaan terkait kasus suap PN jakpus.
Sejak keluar gedung Ervan sudah berlari demi menghindari kejaraan wartawan yang memberondongnya dengan pertanyaan terkait kasus suap PN jakpus. (Antara Foto/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Direktur Paramount Enterprise Ervan Adi Nugroho berlari menghindari kejaran media. Dia menutupi wajahnya dengan map berwarna biru saat hendak meninggalkan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ervan Adi Nugroho yang mendatangi gedung KPK sejak pukul 9.30 pagi (9/6) baru keluar setelah kurang lebih delapan jam pemeriksaan. Sejak keluar gedung Ervan sudah berlari demi menghindari kejaraan wartawan yang memberondongnya dengan pertanyaan terkait kasus suap PN jakpus.

Tidak hanya bungkam, Ervan juga memilih berkucing-kucingan dengan wartawan. Hingga ke parkiran belakang gedung KPK Ervan masih berusaha berlari demi menghindari awak media.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan hanya sekali Ervan menghindari awak media. Beberapa kali Ervan memilih bungkam dan menutupi wajahnya dengan map yang selalu dia bawa.

Menurut kepala biro humas KPK, Yuyuk Ardianti mengatakan, kedatangan Ervan kali ini untuk pemeriksaan berkas saksi terkait tersangka DAS (Doddy Arianto Supeno).

"Iya untuk diperiksa terkait tersangka DAS (Doddy Arianto Supeno) melanjutkan pemeriksaan kemarin itu" kata Yuyuk Ardianti kepada Cnnindonesia.com, kamis (9/6).

Sementara itu empat orang anggota polisi republik indonesia yang sudah dua kali di Panggil oleh komisi pemberantasan Korupsi (KPK) tidak juga memenuhi panggilan. Saksi lainnya Royani hingga saat ini keberadaanya belum diketahui oleh pihak KPK.

"Belum tahu. Hingga saat ini masih belum ada konfirmasi terkait keberadaan Royani" ungkap kepala Biro Humas, Yuyuk Andrianti. Menurut Yuyuk, Royani, yang juga merupakan sopir dari Nurhadi, diduga mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan tersangka Edy Nasution.

Nurhadi sendiri, beberapa waktu lalu telah menjalani pemeriksaan terkait dugaan keterlibatanya dalam kasus suap Pengadilan Negeri Jakarat Pusat tersebut. Saksi lainnya yakni Edy Sandoro hingga saat ini belum memenuhi panggilan karena dugaan gangguan kesehatannya.

"Memang banyak saksi yg belum hadir, tapi hal tersebut tidak mengganggu pemeriksaan kasus ini" ungkap Yayuk. (pit)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER