Puluhan Rumah Rusak Diterjang Gelombang di Lebak dan Sukabumi

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Jumat, 10 Jun 2016 17:06 WIB
Puluhan rumah di Lebak, Banten dan Sukabumi, Jawa Barat rusak dihantam gelombang pasang yang terjadi sejak pekan lalu.
Sejumlah warga melintasi banjir rob di Muarareja, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (9/6). Ratusan rumah warga terutama kampung nelayan di daerah pantai utara terendam banjir rob mencapai tinggi 30 sentimeter sehingga mengganggu aktivitas warga. (Antara Foto/Oky Lukmansyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan rumah nelayan di Pantai Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, rusak akibat dihantam oleh gelombang pasang yang sudah terjadi sejak pekan lalu.

"Dari pendataan yang kami lakukan, ada sekitar 20 rumah yang rusak 15 kondisinya rusak berat dan sisanya rusak ringan. Seluruh rumah tersebut berada tepat di bibir pantai," kata Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng, Asep Sudiana seperti diberitakan Antara di Sukabumi, Jumat (10/6).

Selain merusak puluhan rumah yang berada di tiga desa tersebut yakni Desa Pangubahan, Ujunggenteng dan cikangkung, bencana laut pasang dan robjuga menyebabkan beberapa perahu milik nelayan rusak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gelombang pasang yang menyebabkan banjir rob dalam sepekan terakhir biasanya terjadi pada pagi hari yakni sekitar pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Walaupun gelombang pasang ini sudah menjadi siklus alam tahunan, tetapi pada tahun ini durasi waktunya lebih panjang yang biasanya.

Menurut Asep, fenomena gelombang pasang biasanya akan kembali normal dalam kurun waktu hanya sepekan, tetapi kali ini sudah hampir dua pekan gelombang belum juga normal.

Sementara itu di pesisir selatan Kabupaten Lebak, Banten, sedikitnya ada 23 rumah dan dan warung yang roboh banjir akibat gelombang pasang dan tiupan angin kencang.

Pemerintah daerah setempat telah mengeluarkan peringatan dini sehubungan banjir rob yang melanda sejumlah pesisir pantai di selatan Kabupaten Lebak.

"Peristiwa bencana banjir rob itu tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Seksi Kedaruratan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Madlias.

Peringatan dini tersebut guna mengurangi resiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material yang cukup besar.

"Kami minta warga tetap mewaspadai cuaca buruk itu karena khawatir terjadi banjir rob susulan," kata Madlias.

Menurut dia, kemungkinan cuaca buruk tersebut akan berlangsung di pesisir selatan Kabupaten Lebak hingga beberapa hari kedepan berdasarkan laporan BMKG Provinsi Banten.

Diperkirakan ketinggian gelombang mencapai 4,5 meter dengan tiupan angin 20 knot atau 40 kilometer per jam.

Fenomena banjir rob dan gelombang pasang di sejumlah wilayah pesisir Indonesia diperkirakan masih berlangsung hingga pekan ketiga bulan Juni 2015. Kondisi tersebut tak terlepas dari gejala pasang laut dan angin munson timur yang terjadi hampir berbarengan.

Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG Kukuh Ribudiyanto menyatakan kondisi pasang tertinggi di perairan saat ini tercatat mulai mengalami penurunan di ketinggian 0,9 meter.

Namun dia memprediksi ketinggian permukaan air laut akan kembali mengalami peningkatan pada pertengahan bulan Juni, atau pekan ketiga bulan ramadan.

"Air pasang tertinggi diperkirakan terjadi pada tanggal 17-22 Juni dengan ketinggian mencapai 1,1-1,2 meter," ujar Kukuh saat dikonfirmasi.

Kukuh mengatakan prediksi air pasang itu belum dipadukan dengan gejala angin munson timur, atau angin timuran, yang belakangan menyebabkan gelombang tinggi dan banjir rob di sejumlah wilayah perairan Indonesia. (gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER