Jejak Jessica di Pusaran Kasus Pembunuhan Mirna

Alfani Roosy Andinni | CNN Indonesia
Rabu, 15 Jun 2016 11:32 WIB
Jessica Kumala Wongso mulai diadili atas kasus kematian sahabatnya, Wayan Mirna Salihin, lima bulan lalu. Mereka berdua teman sekampus di Australia.
Jessica Kumala Wongso mulai diadili atas kasus kematian sahabatnya, Wayan Mirna Salihin. (ANTARA/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jessica Kumala Wongso, anak bungsu pengusaha plastik onderdil sepeda di Jakarta, pulang ke Indonesia akhir tahun lalu setelah tujuh tahun tinggal di Australia untuk mengambil studi desain grafis di Billy Blue College of Design, Sydney.

Jessica, menurut pengacaranya, berencana mencari pekerjaan di Indonesia setelah kesulitan mendapat pekerjaan tetap di Australia. Sementara keluarga Jessica telah menetap di Australia sejak tahun 2005. Mereka membeli rumah di Sydney, dua kakak Jessica sudah menyandang status warga negara Australia.

Sekembalinya ke Indonesia, Jessica menempati kediaman lama keluarganya di Sunter Icon, Jakarta Utara. Ia pun menghubungi kawan-kawannya semasa di Australia yang telah lebih dulu kembali ke Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jessica menghubungi Wayan Mirna Salihin, teman sekampusnya di Billy Blue College of Design.
Pertemuan pertama Jessica dan Mirna di Jakarta terjadi 12 Desember 2015. Saat itu Mirna mengajak suaminya ikut bertemu Jessica di sebuah restoran.

Pertemuan pertama berlanjut ke pertemuan kedua yang berlangsung di Restoran Olivier, Grand Indonesia Shopping Town, Thamrin, Jakarta Pusat, 6 Januari 2016. Pada temu kangen kali itu, satu lagi sahabat mereka ikut, Hani.

Restoran Olivier, menurut Jessica, merupakan tempat yang ditentukan Mirna. Jessica mengaku tak tahu banyak lokasi kopi darat di Jakarta karena ia sudah lama meninggalkan Jakarta.

Kopi maut

Pada hari pertemuan yang telah ditetapkan, Jessica tiba dua jam lebih awal dari waktu yang ditentukan. Dia lantas memesan es kopi vietnam sesuai permintaan Mirna, dan cocktail serta fashioned fazerac untuk dia dan Hani.

Tragis, es kopi vietnam itu ternyata menewaskan Mirna. Hasil uji laboratorium forensik Mabes Polri menunjukkan, kopi itu dibubuhi tiga gram racun sianida, dosis yang dapat menewaskan lima orang sekaligus.

Kematian Mirna langsung menyita perhatian publik, sebab pembunuhan dengan sianida amat jarang terjadi di Indonesia.

Usai minum kopi bersianida itu, Mirna menurut saksi mata sempat terkejut. Dalam prarekontruksi yang digelar Kepolisian di Restoran Olivier, Hani memperagakan reaksi Mirna usai menyesap kopi.

Mirna berulang kali berkata "It's awful, it's so bad" sembari merintih kesakitan. Mirna lantas kejang dan mengeluarkan buih pada mulut sebelum akhirnya kolaps dan dibawa ke rumah sakit. Nyawanya tak tertolong.
Di antara Mirna-Jessica-Hani, Mirna datang paling belakangan. Kopi Mirna pun disajikan terakhir, sekitar 40 menit setelah minuman Jessica dan Hani.

Jessica yang tiba lebih dulu di Olivier, menyatakan tak bersalah. “Saya tidak menaruh apa-apa di kopi Mirna. Saya benar-benar tidak menaruh apa-apa,” kata dia, 20 Januari.

Jessica mengatakan ia datang lebih awal ke Olivier untuk menghindari 3 in 1. "Saya merasa tidak bersalah. Kalau memang saya enggak berbuat, saya enggak perlu membela diri."
Setelah beberapa kali diperiksa sebagai saksi dan digeledah rumahnya, Jessica ditangkap polisi di Hotel Neo Mangga Dua Square, Sabtu pagi 30 Januari. Ia ditetapkan sebagai tersangka. Dua belas jam kemudian setelah diperiksa, Jessica ditahan.

Hari ini, setelah berkas perkaranya sempat bolak-balik antara Polda Metro jaya dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Jessica dijadwalkan menghadiri sidang perdananya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
(agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER