Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian pengungsi banjir di Solo dan Sukoharjo, Jawa Tengah, sudah kembali dari tempat pengungsian menuju rumah masing-masing.
"Sebagian pengungsi di Solo dan Sukoharjo telah pulang karena air telah surut dan tidak hujan lagi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah, Sarwa Permana, saat dihubungi CNNIndonesia (20/6).
Banjir yang melanda daerah Solo dan Sukoharjo disebabkan meluapnya Sungai Bengawan Solo dan guyuran hujan deras.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air Sungai Bengawan Solo mulai meluap sekitar pukul 22.30 WIB, Sabtu (18/6). Akhirnya, pada Minggu dini hari (19/6) hingga pagi ini, air perlahan mulai surut dan hujan pun berhenti.
Meluapnya sungai Bengawan Solo menyebabkan Karanganyar, Kota Solo, dan Sukoharjo kebanjiran. 72 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 175 jiwa di Daleman Kelurahan Ngringo, Kabupaten Karanganyar terpaksa diungsikan karena rumah mereka terendam air.
Rumah pribadi Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo beserta 55 KK lainnya di RT 1/RW 9 Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo, pun kebanjiran.
Hadi Rudyatmo mengatakan air masuk ke rumahnya karena pintu sebelah timur Sungai Bengawan Solo di Jurug rusak dan tidak bisa ditutup.
Dikatakannya, kedalaman air yang masuk ke rumah Wali Kota Surakarta tersebut sudah mencapai sekitar 30 sentimeter, sementara genangan air di jalan depan rumahnya berkedalaman sekitar 1,5 meter.
Menurut Kepala Pusat Data dan informasi Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, total korban akibat bencana banjir dan tanah longsor di Jawa Tengah adalah 35 korban tewas, 25 hilang dan 14 luka-luka.
Di Purworejo jatuh korban tewas paling banyak yakni 19 orang. Mayoritas korban tewas karena tertimbun tanah longsor. Selain korban tewas, di Purworejo juga dilaporkan 25 orang belum ditemukan dan 11 lainnya luka-luka.
Sementara di Banjarnegara ada enam orang meninggal dunia dan satu orang terluka. Sama seperti di Banjarnegara, di Kabupaten Kebumen juga terdapat 6 orang korban tewas.
Hujan lebat yang turun sejak Sabtu (18/6) siang hingga malam hari telah menyebabkan banjir dan longsor di 16 kabupaten dan kota di Jawa Tengah, yakni di Purworejo, Banjarnegara, Kendal, Sragen, Purbalingga, Banyumas, Sukoharjo, Kebumen, Wonosobo, Pemalang, Klaten, Magelang, Wonogiri, Cilacap, Karanganyar, dan Kota Solo.
Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, saat ini penanganan darurat masih dilakukan oleh BPBD dibantu unsur terkait dari TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, dan beberapa instansi lain.
Tim Reaksi Cepat BNPB menurut Sutopo terbagi dalam lima group yang tersebar di Jawa Tengah untuk mendampingi BPBD.
(rel)