Jakarta, CNN Indonesia -- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ingin membersihkan gelandangan dan pengemis (gepeng) dari pusat kota sejak jelang lebaran. Pengamen dan pedagang kaki lima (PKL) juga dilarang Dedi ada di Purwakarta karena dinilai menggangu ketertiban.
Menurutnya keberadaan mereka menggangu ketertiban kota. Khusus pedagang kaki lima, Dedi menilai mereka adalah penyebab banyaknya sampah saat lebaran.
"Wilayah sekitar perkotaan tidak boleh ada gelandangan pengemis serta pedagang kaki lima hingga menjelang lebaran, khususnya saat malam takbiran nanti," kata Dedi di Purwakarta, Senin (27/6) seperti diberitakan Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gelandangan, pengemis, pengamen dan pedagang kaki lima itu menurut Dedi selalu datang menjelang lebaran. Titik keramaian jadi sasaran mereka.
Menurut Dedi, mereka datang dari luar Purwakarta dan hanya datang untuk mencari penghasilan.
Untuk menertibkan mereka, Dedi mengaku sudah memerintahkan kepada Satuan Polisi Pamong Praja untuk berjaga di sejumlah titik.
"Saya ingin Purwakarta tidak ada gelandangan dan pengemis serta PKL hingga malam takbiran nanti," katanya.
Dedi mengeluhkan banyaknya sampah saat lebaran di beberapa titik keramaian karena banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan hingga malam takbir.
(sur/antara)