Jadi Saksi, Ayah Mirna Ungkap Sejumlah Keanehan Jessica

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Selasa, 12 Jul 2016 14:26 WIB
Keanehan Jessica, menurut Darmawan, juga telah dirasakan anaknya sejak lama. Beberapa kali Mirna enggan jika hanya bertemu berdua dengan Jessica.
Ayah Wayan Mirna Salihin, Darmawan Salihin saat menghadiri sidang dengan agenda putusan sela terhadap kasus pembunuhan putrinya di PN Jakpus, Selasa (28/6). (ANTARA FOTO/Teresia May)
Jakarta, CNN Indonesia -- Terdakwa kasus kopi beracun yang menewaskan Wayan Mirna Salihin yakni Jessica Kumala Wongso kembali mengikuti persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Tiga orang saksi yang dihadirkan berasal dari keluarga korban yakni Darmawan Salihin—ayah Mirna, Shandy Salihin—saudara kembar Mirna, dan Arief Sumarko—suami Mirna.

Darmawan menjadi saksi pertama yang memberikan keterangan pada majelis hakim. Dia menceritakan kronologi saat kematian anaknya hingga sejumlah keanehan yang ditemui pada Jessica.

Salah satunya adalah keterangan Jessica yang hanya memesan air mineral saat bertemu dengan Mirna dan seorang temannya lagi, Hanie di kafe Olivier Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada 6 Januari lalu. Padahal dalam bukti struk pembayaran hanya tertera pemesanan satu Vietnam Ice Coffee dan dua koktail.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dua gelas koktail itu habis diminum sama Jessica. Tapi dia bilang sama saya cuma minum air mineral," ujar Darmawan saat memberikan keterangan, Selasa (12/7).

Menurutnya, Jessica juga sengaja memesan kopi itu terlebih dulu tanpa sepengetahuan Mirna. Anak perempuannya itu akhirnya terpaksa meminum kopi yang dipesan Jessica. Belakangan baru diketahui bahwa dalam gelas kopi itu terdapat racun sianida.

Darmawan pun merasakan keanehan saat bertemu dengan Jessica di RS Abdi Waluyo tempat Mirna disemayamkan. Saat itu Jessica justru memuji Mirna yang telah terbujur kaku dengan mengatakan bahwa sahabatnya itu berparas cantik.

"Jessica bilang 'cantik ya Mirna, om'. Dia juga kelihatan tenang, enggak seperti teman-temannya yang lain di situ menangis," katanya.

Keanehan Jessica, menurut Darmawan, juga telah dirasakan anaknya sejak lama. Beberapa kali Mirna enggan jika hanya bertemu berdua dengan Jessica. Tak heran tiap Jessica mengajak bertemu Mirna, anaknya itu selalu mengajak suaminya, Arief.

"Kalau mau pergi Arief selalu menemani Mirna karena Jessica ini sukanya aneh-aneh," tuturnya.

Selain itu, Jessica juga dianggap bertingkah aneh ketika bertamu ke rumahnya sebulan sebelum peristiwa kopi beracun itu terjadi. Darmawan menceritakan, saat di rumahnya Jessica tiba-tiba memeluk istrinya dengan erat. Padahal Jessica diketahui baru pertama kali bertemu dengan istrinya.

Dalam persidangan, Jessica langsung menyampaikan sejumlah bantahan dari keterangan ayah Mirna. Jessica menyebutkan bahwa dirinya telah berkali-kali bertemu dengan istri Darmawan saat di Indonesia maupun saat kuliah di Australia. Sehingga, menurutnya bukan hal yang aneh ketika dia memeluk istri Darmawan ketika bertemu di rumah.

"Saya bertemu beliau (istri Darmawan) berkali-kali. Saya yakin hubungan kami baik," ucap Jessica.

Dia juga membantah bahwa dirinya yang selalu mengajak bertemu Mirna. Menurutnya dari dua kali pertemuan dengan Mirna di Indonesia adalah inisiatif Mirna sendiri. Pemesanan kopi di kafe Olivier Grand Indonesia, kata dia, juga telah diketahui dan disetujui Mirna. Hal itu telah dia sampaikan melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp.

"Air mineral itu juga baru dipesan setelah Mirna minum kopi. Jadi tidak masuk dalam struk pembayaran," katanya.

Jessica juga menampik tudingan Darmawan yang menyebutnya memuji mayat Mirna yang terlihat cantik. Saat itu dia hanya menyampaikan belasungkawa dan tak mengucapkan pujian apapun.

Darmawan juga sempat menyebutkan bahwa Jessica membunuh Mirna lantaran sakit hati diminta menjauh dengan kekasihnya. Namun Jessica mengklaim bahwa Mirna sama sekali tak mengetahui permasalahan dengan kekasihnya tersebut. Sebab sejak sama-sama lulus kuliah di Australia pada tahun 2008, mereka tinggal berjauhan.

"Saya tetap tinggal di Australia sedangkan Mirna kembali ke Indonesia. Jadi soal masalah dengan pacar saya itu tidak benar karena saya juga punya teman dan keluarga yang bisa diajak cerita selama di Australia," ucapnya.

Diketahui sebelumnya tim kuasa hukum Jessica mengajukan eksepsi atau keberatan dengan dakwaan JPU pada sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (15/6).

Dalam dakwaannya, JPU menyebutkan bahwa motif pembunuhan yang dilakukan pada Mirna lantaran Jessica merasa sakit hati. Kuasa hukum Jessica menganggap dakwaan JPU tidak masuk akal. Selain itu JPU juga tidak menyebutkan bagaimana proses Jessica memasukkan sianida ke gelas kopi Mirna.

Mirna meninggal dunia pada 6 Januari 2016 setelah meminum kopi Vietnam Ice Coffee. Atas kasus tersebut, Jessica ditahan oleh penyidik Polda Metro Jaya sejak 28 Januari 2016.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER