Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Presiden Johan Budi Sapto Prabowo mengungkapkan, pengangkatan Gories Mere dan Diaz Hendropriyono sebagai staf khusus presiden bukan karena titipan dari pihak lain.
"Saya kira tidak ada titip menitip," kata Johan saat ditemui di Istana Negara, Selasa (12/7).
Johan menegaskan, keduanya dipilih sesuai dengan kebutuhan Presiden Joko Widodo sendiri. Untuk itu, tugas pokok dan fungsi (tupoksi) mereka akan ditentukan oleh Jokowi selaku atasan keduanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Presiden punya pertimbangan khusus sebelum kemudian mengangkat Pak Gories dan Pak Diaz, tentu ada hal yang menurut Presiden diperlukan masukannya," kata Johan.
Pemilihan Gories dan Diaz, menurut Johan, sudah pasti untuk memberikan masukan terkait tugas Jokowi sebagai presiden. Kemampuan Gories di bidang intelijen dan Diaz di bidang sosial memang masuk dalam pertimbangan Jokowi.
"Jadi tak ada bentuk staf khusus bidang intelijen atau sosial, tapi memang dalam tugasnya ada beberapa penugasan yang saya tak tahu," katanya.
Sebelumnya Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan Presiden Jokowi menunjuk dua staf khusus baru, yakni Gories Mere dan Diaz Hendropriyono.
Penunjukan Gories dan Diaz sebagai staf khusus Jokowi tertuang dalam keputusan presiden yang dikeluarkan beberapa pekan lalu. Kedua orang itu, ujar Pratikno, tak perlu dilantik layaknya menteri atau pejabat setingkat menteri yang ditunjuk Jokowi.
Dalam keppres pengangkatan Gories dan Diaz, tugas mereka tak dipaparkan secara spesifik. Namun keduanya dikabarnya akan mengisi pos bidang intelijen dan sosial.
Gories merupakan mantan Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dan mantan Kepala Badan Narkotika Nasional.
Diaz merupakan anak ketiga AM Hendropriyono yang sempat menjabat Anggota Dewan Analis Strategis Badan Intelijen Negara dan Staf Khusus Bidang Intelijen Kementerian Politik Hukum dan Keamanan.
Diaz juga berperan sebagai relawan pendukung melalui "Kawan Jokowi" yang mendukung Jokowi-JK maju dalam Pilpres 2014.
Sebelumnya, Jokowi telah memiliki empat staf khusus, yakni Ari Dwipayana dan Sukardi Rinakit yang merangkap Tim Komunikasi Presiden, Lenis Kogoya, serta Johan Budi yang merangkap Juru Bicara Presiden.
(rel)