Jakarta, CNN Indonesia -- Pekan depan, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian akan menyerahkan nama calon Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme kepada Presiden Joko Widodo.
Tito telah membicarakan calon-calon yang berkompeten untuk menjabat sebagai Kepala BNPT di internal Polri. Namun, dia belum mau membuka siapa saja nama yang sudah tersaring.
"Saya harap secepat mungkin, pekan depan kami ajukan nama," kata Tito saat ditemui di Istana Negara, Rabu (13/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tito menjelaskan saat ini belum memiliki kekuasaan penuh sebagai Kapolri karena tongkat kepemimpinan masih dipegang oleh Jenderal Badrodin Haiti.
Proses serah terima jabatan (sertijab) kapolri pun baru diadakan esok. Setelah itu, barulah Tito bisa menjalankan tugas dan fungsinya sebagai Kapolri secara penuh.
Tito pun mengungkapkan setelah sertijab selesai maka seluruh kontrol Polri akan ada di tangannya dan pemilihan calon Kepala BNPT bisa segera dilakukan.
"Setelah sertijab selesai kan otomatis full swing semua kewenangan," kata dia.
Sebelumnya Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan rangkap jabatan yang nanti akan diemban oleh Tito Karnavian tak akan berlangsung lama.
Setelah dilantik menjadi Kapolri, Tito harus segera mengusulkan nama untuk dicalonkan menjadi Kepala BNPT.
"Kepala BNPT kan menjadi Kapolri maka harus segera mengusulkan (nama baru), tak boleh rangkap terlalu lama," kata Pramono saat ditemui di Istana Negara.
Pramono menjelaskan pemilihan nama kepala BNPT tidak akan serumit pemilihan kapolri karena cukup melalui Tim Penilai Akhir (TPA) dan kebetulan Pramono merupakan salah satu bagian dari tim tersebut.
Setelah Kapolri menentukan siapa perwira Polri yang akan dicalonkan menjadi Kepala BNPT, nama tersebut akan disampaikan ke Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan sebelum akhirnya dilakukan pergantian.
"Nama akan dikonsultasikan oleh Kapolri baru ke Presiden," ujar Pramono.
(rel)