Jakarta, CNN Indonesia -- Situasi halaman depan Rumah tahanan (Rutan) Salemba memanas. Puluhan pengunjung yang hendak menjenguk tahanan di rutan ricuh. Mulanya, mereka berdiri mengantri di jalur masuk pengunjung dengan tertib. Setengah jam menunggu, mereka tak sabar.
"Panas, panas, lama," teriak seorang ibu pengunjung Rutan Salemba, di Jakarta, Jumat (10/4). Tak berselang lama, pengunjung lain menyahut teriakan tersebut.
Mereka gerah lantaran pintu masuk tak kunjung dibuka. Pukul 14.30 WIB, Tim Penyidik Narkoba Mabes Polri menyambangi Rutan. Mereka akan menjemput paksa tersangka sindikat narkoba Freddy Budiman, Ashiong Cecep Setiawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas sengaja menutup jalur masuk lantaran negosiasi alot antara penyidik Polri dan petugas lapas terjadi di dalam. Alhasil, pengunjung harus berdiri dalam baris antrian.
"Bapak ibu yang sudah mengambil nomor antrian dan kunjungan, akan kami layani tanpa terkecuali," ujar seorang petugas Lapas, meredakan kericuhan. Kemudian, pintu masuk pun dibuka. Beberapa pengunjung diperbolehkan memasuki rutan.
Kamis malam (9/4), penyidik Polri menggeledah LP Cipinang. Dalam penggeledahan, ditemukan alat bukti narkoba jenis baru CC4 yang diedarkan dari dalam bui. Narkoba tersebut diakui sebagai produk impor. Dalam kasus tersebut, Polri menetapkan Ashiong Cecep sebagai tersangka. Selain Ashiong, petugas LP Cipinang berinisial IR juga turut ditetapkan sebagai tersangka. (Baca juga:
Kepolisian Akui Lapas Sempat Halangi Penjemputan Tersangka)
(sur)