Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga orang yang melarikan diri dari penembakan di Poso kemarin sore diduga keluarga pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Santoso, dan tangan kanannya, Basri.
Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi menyampaikan, dua orang berjenis kelamin perempuan dan seorang laki-laki.
"Dua orang perempuan itu diduga istri Santoso dan Basri," ujar Rudy di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (19/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Rudy menuturkan belum mengetahui identitas laki-laki yang turut melarikan diri bersama dua istri teroris target pemerintah saat ini.
Dia memastikan tim Alpha masih mengejar tiga orang ini. Pengejaran akan dibantu tim lain. Oleh karena itu, dia berpendapat, total daftar pencarian orang Operasi Tinombali berjumlah 19 orang.
Awalnya, total DPO berjumlah 21 orang dan terbagi dua kelompok yang beranggotakan lima dan 16 orang. Lima orang ini yang diduga terlibat baku tembak bersama tim Alpha. Santoso dan Basri diduga tewas tertembak kemarin (18/7).
Lima orang itu ialah Santoso, Jamiatun Muslim alias Atun alias Bunga alias Umi Delima (istri Santoso), Basri, Nurmi Usman alias Oma (istri Basri), dan satu lelaki.
Sementara itu, 16 orang lainnya dipimpin Ali Kalora dan istrinya, Tini Susantika alias Umi Farel.
Mantan Kapolres Poso ini menyampaikan, dia telah melaporkan langsung operasi termasuk penembakan kemarin kepada Presiden Joko Widodo. Jokowi, kata Rudy, meminta aparat melakukan identifikasi dan operasi dengan baik.
(pit)