Jakarta, CNN Indonesia -- Staf Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Wawan Purwanto memperkirakan akan mucul sosok baru sebagai pemimpin kelompok teroris di Indonesia setelah Santoso alias Abu Wardah tewas. Tak butuh waktu lama bagi kelompok radikal meski diakui Wawan saat ini tak ada nama sekuat Santoso di kelompok Majelis Mujahidin Indonesia Timur.
"Mereka akan segera mengganti pimpinan, kaki tangan Santoso masih ada," kata Wawan kepada CNNIndonesia.com, Selasa (19/7).
Bukan cuma di Poso, anggota kelompok ini menurutnya telah tersebar hingga ke Sulawesi Selatan, Bima, Jawa Timur, Solo, hingga Jakarta dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka yang akan dijadikan pemimpin menurut Wawan bisa jadi adalah sosok baru. Pasalnya nama-nama lama yang terlibat kelompok radikal ini banyak yang sudah sadar atau tewas dalam penyergapan.
Beberapa nama lain juga tidak ada di Indonesia dan memilih bergerak di Suriah, bergabung dengan ISIS.
Karena itu Wawan yakin tewasnya Santoso hanya akan melemahkan kelompok ini dalam waktu singkat. Setelah muncul pemimpin baru, mereka akan kembali berkonsolidasi. "Apalagi mereka berafiliasi dengan ISIS," kata Wawan.
Dua orang anggota kelompok bersenjata tewas dalam penyergapan kemarin di Poso, Sulawesi Tengah. Dua orang yang tewas tersebut adalah Santoso dan tangan kanannya, Basri. Sementara tiga orang berhasil lolos. Dua diantaranya ditengarai istri dari Santoso dan Basri.
Dengan tewasnya Santoso dan Basri, diperkirakan tampuk pimpinan akan beralih ke salah satu anggota kelompok ini, Ali Kalora.
(sur)