Operasi Tinombala Belum Berakhir Meski Santoso Tewas

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Selasa, 19 Jul 2016 15:50 WIB
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar menyampaikan tim gabungan TNI dan Polri akan tetap bertugas untuk memberantas kelompok teroris di Poso.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar menyampaikan bahwa tim gabungan personel TNI dan Polri tersebut akan tetap bertugas untuk menuntaskan dan mengantisipasi berkembangnya kelompok teroris di wilayah Poso. (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)
Jakarta, CNN Indonesia --
Kepolisian Negara Republik Indonesia mengatakan operasi Satuan Tugas Tinombala belum berakhir, meskipun salah satu jenazah yang tertembak di Pegunungan Tambarana, Poso, Sulawesi tengah kemarin adalah pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur, Abu Wardah alias Santoso.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar menyampaikan bahwa tim gabungan personel TNI dan Polri tersebut akan tetap bertugas untuk menuntaskan dan mengantisipasi berkembangnya kelompok teroris di wilayah Poso.

"Masih ada belasan orang lagi yang pernah beraktivitas dengan Santoso, termasuk tiga yang melarikan diri kemarin. Meski itu (jenazah) Santoso atau bukan, operasi Tinombala tetap dilanjutkan," ucap Boy saat memberikan keterangan pers di kantornya, Jakarta pada Selasa (19/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menerangkan Satgas Tinombala tidak hanya dibentuk untuk memburu Santoso semata. Tim tersebut bertugas untuk membersihkan seluruh jaringan Mujahidin Indonesia Timur hinga ke akar-akarnya.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi memastikan bahwa salah satu korban yang tewas dalam baku tembak di Pegunungan Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah kemarin adalah pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur, Abu Wardah alias Santoso.
 
"Iya, sudah pasti Santoso," kata Rudy saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com pada Selasa (19/7).

Sedangkan satu korban tewas lainnya, menurut Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian adalah Mukhtar alias Kahar. Sedangkan, Basri alias Bagong alias Bang Ayas alias Opa, tangan kanan Santoso masih hidup.

Pada April lalu, Satgas operasi Tinombala mengeluarkan selebaran yang berisi 31 daftar pencarian orang kelompok teroris Santoso. 

Berikut nama-nama tersangka teroris tersebut.

1.Santoso alias Abu Wardah alias Kombes alias Pakde (tewas)
2. Basri alias Bagong alias Bang Ayas alias Opa
3. Ali Ahmad alias Ali Kalora
4. Firdaus alias Daus alias Barok alias Rangga
5. Mukhtar alias Kahar (tewas)
6. Askar alias Jaid alias Pak Guru
7. Adji Pandu Suwotomo alias Sobron
8. Qatar alias Farel
9. Jumri alias Tamar
10. Suharyono alias Yono Sayur alias Pak Hiban
11. Salman alias Opik
12. Samil alias Nunung
13. Mohammad Faisal alias Namnung alias Kobar
14. Firman alias Aco alias Ikrima
15. Nae alias Galuh
16. Basir alias Romzi
17. Andika Eka Putra alias Andika alias Hilal
18. Yazid alias Taufik
19. Abu Alim
20. Ibadurohman alias Ibad alias Amru
21. Saiful alias Ahmad
22. Sucipto alias Cipto Ubaid
23. Mochammad Sulaiman
24. Irfan Maulana alias Akil
25. Kholid
26. Ibrohim (Turkistan/Uighur)
27. Mustafa Genc alias Mus'ab (Turkistan/Uighur)
28. Nurettin Gunddogdu alias Abdul Malik (Turkistan/Uighur)
29. Jamiatun Muslim alias Atun alias Bunga alias Umi Delima (istri Santoso)
30. Nurmi Usman alias Oma (istri Basri)
31. Tini Susantika alias Umi Farel (istri Ali Kalora)
(rel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER