Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyebut Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi DKI Jakarta bakal menginvestigasi pembangunan pembangunan jalan layang sebidang dan tidak sebidang. Delapan paket pembanguna jalan layang akan didalami BPK.
"Mereka akan melakukan pendalaman atas delapan paket yang sekarang dikerjakan," kata Djarot usai rapat dengan BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta di Balai Kota, Jakarta, Rabu (20/7).
Pembangunan yang bakal diinvestigasi itu adalah pembangunan jalan layang nontol Ciledug - Blok M - Tendean. Jalan layang tersebut dibagi menjadi delapan paket atau dikerjakan delapan kontraktor berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Investigasi BPK tersebut akan berlangsung selama 60 hari. Djarot meminta BPK untuk melakukan tugasnya dengan tertib dimulai dari proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan sampai penyerahan hasil.
Pemeriksaan ini, tutur Djarot diharapkan bakal mencegah penyimpangan-penyimpangan yang merugikan keuangan negara.
"Jangan sampai diakhir selalu diperiksa semuanya kemudian ada penyimpangan yang merugikan keuangan negara," ujar Djarot.
Dalam pertemuan antara Pemprov DKI Jakarta dengan BPK ini juga disepakati agar proses pemeriksaan tidak mengganggu percepatan penyelesaian jalan layang nontol itu.
Jalan layang Ciledug-Tendean memiliki panjang 9,4 kilometer dan lebar 9 meter. Pembangunan jalan itu dimulai Februari 2015 dan direncanakan rampung pada Desember 2016.
Kontraktor yang mengerjakan jalan layang itu diantaranya adalah paket Tendean dikerjakan PT Adhi Karya, paket Santa PT Yasa Patrisia Perkasa, paket Trunojoyo PT Jaya Konstruksi, paket Taman Puring PT Hutama Karya, paket Kebayoran Lama PT PP (Pembangunan Perumahan), paket Kostrad PT Istaka Karya CO dengan PT Agra Budi. Adapun paket Ciledug dikerjakan PT Waskita Karya dan paket Seskoal PT Wijaya Karya.
(sur)