Jakarta, CNN Indonesia -- Ahli toksikologi atau racun Nursamran Subandi mengatakan racun sianida adalah zat korosif yang merusak lambung Wayan Mirna Salihin.
Saat menjadi saksi dalam sidang kasus pembunuhan dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso, Nursamran menyebut Sianida menurutnya adalah zat yang mudah larut dalam air.
"Sifat sianida ini racun kuat dan dapat terurai dengan cepat," kata Nursamran, Rabu (3/8) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahli racun dari Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri ini menyebut, sifat mudah larut sianida seperti gula, teh atau kopi. Namun meski mudah larut, daya membunuh sianida saat dicampur air tidak berkurang.
Pengaruh menurutnya sianida bisa dihilangkan dengan larutan asam. Selain itu, pengaruh racun sianida juga mudah hilang apabila terpapar suhu tinggi. Karena itu ia menduga ada unsur kesengajaan dari pelaku dengan memasukan sianida ke dalam es kopi vietnam yang diminum Mirna.
"Pelaku cukup
smart karena tahu sianida kena panas itu akan hilang. Makanya racun ini ditaruh di kopi yang ada esnya karena di minuman dingin sianida bisa bereaksi," kata perwira polisi ini.
Lebih lanjut Nursamran mengatakan, sianida juga membawa perubahan warna yang sangat cepat karena sifatnya yang reaktif. Meski bau aslinya seperti kacang almond, namun setelah dicampur dengan minuman atau zat lain akan menimbulkan bau tak enak.
Dalam kasus kopi yang menewaskan Mirna, diketahui ada 297,6 miligram per liter racun sianida di gelas kopi.
Jumlah tersebut hampir dua kali lipat lebih besar dari dosis maksimal sianida yang bisa membunuh manusia yakni 171,42 miligram per liter. Sementara saat diperiksa dalam lambung korban ditemukan sianida dengan dosis sekitar 0,2 miligram per liter.
"Bisa saja yang masuk ke dalam tubuh korban ini memamg berbeda (dosisnya) karena sudah terserap tubuh. Saya perkirakan dalam satu kali sedotan ada sekitar 20 miligram per liter yang masuk ke dalam tubuh korban," kata Nursamran.
(sur)