Jakarta, CNN Indonesia -- Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) menyatakan terima kasihnya kepada Presiden Joko Widodo yang menghentikan sementara pembangunan pabrik semen terkait dengan dilakukannya Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
Ketua JMPPK Gunretno mengatakan kelompok petani dan Kartini Kendeng bersyukur karena dapat dipertemukan dengan Jokowi. "Kami berterima kasih kepada Jokowi karena telah rendah hati menerima kami. Kami berharap beliau tetap mendengarkan nurani dan berpegang pada konstitusi," ujarnya di Gedung YLBHI, Jakarta Pusat, Rabu (3/8).
Dia juga mengatakan langkah pemerintah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, untuk melakukan KLHS adalah langkah tepat. Gunretno menuturkan petani Kendeng dapat mengerti pula alasan Presiden yang tidak langsung memberhentikan proses pembangunan tersebut karena tahapan proses.
Dia mengatakan yang paling penting bagi masyarakat adalah kelestarian pegunungan Kendeng sendiri. Oleh karena itu, sambungnya, pihaknya mengharapkan agar KLHS segera dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rakyat masih menaruh harapan besar bahwa Jokowi pasti masih bersama kaum petani," ucapnya.
Sementara itu, pengamat Lingkungan Hidup Universitas Diponegoro, Sudharto P Hadi mengatakan proposal penelitian untuk KLHS akan dikerjakan selama satu minggu ke depan. Melalui proposal tersebut, sambungnya, akan dilakukan penelitian ke seluruh wilayah Pegunungan Kendeng yang direncanakan selama satu tahun.
Hasil penelitian tersebut, kata Sudharto, akan digunakan untuk mengetahui apakah wilayah Pegunungan Kendeng masuk sebagai kawasan bentang alam karst (KBAK) atau bukan.
Menurutnya, jika pegunungan Kendeng masuk kawasan nonKBAK maka pembangunan pabrik semen bisa dilanjutkan kembali.
"Kalau wilayah itu tidak untuk industri maka ya untuk perlindungan atau konservasi. Pembangunan pabrik semen harus dihentikan seluruhnya," ucapnya.
(asa)