Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebut polemik dwikewarganegaraan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar merupakan masalah penting dan dapat mempengaruhi kinerja Kabinet Kerja.
"Ini masalah cukup penting dalam rangka kinerja kabinet kerja pemerintahan Jokowi-JK," kata Wiranto saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (15/8).
Wiranto mengatakan pemerintah menyadari isu yang menimpa Arcandra telah berkembang di masyarakat dan memunculkan beragam penilaian, termasuk para ahli hukum dan tata negara. Karena itu, pemerintah masih perlu mendalami persoalan tersebut.
"Justru karena pemahaman itulah maka pemerintah sangat hati-hati melakukan penjelasan ke publik," kata Wiranto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia memaparkan pihaknya meminta masyarakat bersabar dan menyerahkan sepenuhnya penyelesaian masalah itu untuk didalami pemerintah. Menurutnya, penjelasan pemerintah akan dilakukan secara komprehensif sehingga persoalan itu menjadi lebih jernih.
Wiranto mengatakan pada waktunya pemerintah akan menjelaskan ke publik secara menyeluruh soal polemik yang menyangkut Arcandra. Namun, dia tidak menyebutkan sampai kapan pendalaman tersebut akan dilakukan pemerintah.
"Ini baru dilakukan pendalaman oleh pemerintah nanti kalau sudah selesai pasti dijelaskan. Suatu saat penjelasan ini penting," katanya.
Sedianya, Wiranto menggelar konferensi pers terkait dengan persoalan Arcandra namun akhirnya batal. Padahal awak media yang menunggu agenda konferensi pers telah hadir di kantor Wiranto sejak pukul 14.00 WIB. Para juru kamera menyiapkan peralatan liputannya di ruang Media Centre Kemenko Polhukam. Hingga pukul 16.00 WIB, konferensi pers yang ditunggu tak juga diadakan.
Akhirnya, Koordinator Staf Pribadi Menko Polhukam Brigjen Rudianto meminta para wartawan yang menunggu di Media Centre untuk wawancara langsung kepada Wiranto di depan pintu ruangannya saat keluar. Wawancara dengan Wiranto pun hanya berlangsung singkat, tidak lebih dari lima menit. Wiranto langsung bergegas ke Istana Negara dengan menumpang mobil dinasnya.
Belum genap satu bulan menjabat sebagai Menteri ESDM, Arcandra disambar isu miring. Dia yang menggantikan Sudirman Said pada 27 Juli lalu diduga memiliki dwikewarganegaraan Indonesia dan Amerika Serikat.
Jika isu itu benar terjadi, maka status warga negara Indonesia Arcandra terancam dicopot. Sesuai Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan, Indonesia tidak mengenal kewarganegaraan ganda.
Pasal 23 UU tersebut menjelaskan, warga negara Indonesia akan kehilangan kewarganegaraannya jika memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya, tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain. Selain itu, juga karena dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya sendiri.
(asa)