Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar digadang sebagai anak negeri berprestasi ketika pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo kepada publik di Istana.
Arcandra merupakan ahli kilang lepas pantai dengan pengalaman lebih dari 14 tahun di bidang hidrodinamika dan
offshore. Dia seorang praktisi industri minyak dan gas bumi yang jauh dari panggung politik.
Dengan segudang pengalaman yang dimiliki, Arcandra pun menuai pujian sebagai orang yang memiliki rekam jejak gemilang, di antaranya jabatan terakhir dia sebagai Presiden Direktur Petroneering LLC di Amerika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petroneering LCC adalah perusahaan jasa konsultan dan pengembangan teknologi untuk pengeboran minyak lepas pantai. Markas perusahaan ini tercatat beralamat di wilayah Houston, Texas, AS.
Pada situs resminya, Petroneering LLC mengklaim perusahaan memiliki sumber daya manusia yang diisi oleh pakar industri minyak dan gas jebolan universitas terbaik dunia. Nama-nama perusahaan besar seperti Shell, Chevron, Exxon, dan Pertamina turut dipampang di situs menyerupai tampilan katalog klien.
Penulis situs Indoprogress yang kini menetap di AS, Made Supriatma, tergelitik menelusuri perusahaan yang telah merepresentasikan Arcandra sebagai orang berprestasi gemilang.
Berdasarkan hasil penelusuran Made, kantor Petroneering tidak begitu besar dan terletak di sebuah indutrial park di Houston, Texas. Kawasan itu diisi dengan deretan kantor-kantor lainnya.
"Ini perusahaan kecil. Saya tidak tahu jumlah karyawannya. Saya duga juga tidak banyak," ujar Made di akun Facebook miliknya, yang dikutip Selasa (16/8).
Petroneering terdaftar atas nama Arcandra Tahar dan tercatat masuk pada wilayah yurisdikasi Texas Secretary of State. Perusahaan ini dibentuk pada 27 Desember 2012 dengan status perusahaan aktif.
Meski demikian, keberadaan Petroneering di Amerika dianggap sebagai perusahaan pendatang baru dengan skala usaha yang terbilang masih kecil.
Pusat pelayanan informasi data perusahaan Find The Company mencatat Petroneering sebagai organisasi baru berskala kecil yang bergerak di industri bisnis pelayanan dan jasa.
Perusahaan itu beralamat di wilayah perkantoran kecil yang terletak di kawasan industrial park, Dural Dr Houston, Texas.
Petroneering mulai membuka usahanya pada 2013 dan kini dicatat memiliki penghasilan tahunan berkisar USD$88.000, atau sekitar Rp1,1 miliar. Total karyawan yang bekerja diperkirakan berjumlah hitungan jari.
Made menuturkan dirinya melakukan investigasi di AS bukan perkara sulit. Sumber akses informasi tersaji lengkap di internet dan cukup mudah menghubungi sumber informasi.
Kehidupan Tidak Mencolok
Berdasarkan hasil penelusuran, Made mendapati Arcandra menjalani hidup sederhana di wilayah pinggiran Kota Houston. Rumah kelas menengah dengan tiga kamar dan halaman tertata rapi.
"Bukan tipe rumah mewah yang dimiliki seorang jenderal yang pernah saya investigasi. Dia hidup tidak mencolok," tulis Made.
Dengan usaha dan kehidupan sederhana yang dijalani Arcandra, Made mengatakan dirinya tidak heran nama Arcandra tidak muncul di situs
Bloomberg atau
Forbes, karena memang dia tidak mengelola perusahaan besar.
Hal yang kemudian menjadi pertanyaan bagi Made adalah bagaimana pertimbangan pemerintah menunjuk pos penting ESDM kepada Arcandra. Apakah, kata Made, Arcandra memang memiliki kualifikasi untuk kebijakan energi dan pertambangan?
Kalau pun yang diagungkan pemerintah adalah soal prestasi Arcandra mempatenkan beberapa penemuan, Made berpendapat paten di Amerika sudah sangat umum terjadi.
"Anda bisa mempatenkan tatakan setrika yang sekaligus membersihkan setrika, misalnya. Tidak ada yang istimewa dalam hal ini," kata Made.
Made hanya bisa menduga ada 'pemain' dengan kapital politik kuat yang menaruh Arcandra pada posisinya kemarin. Kalau hal itu benar, kata Made, dia menaruh kasihan kepada Arcandra karena harus menjadi pusat dari pertarungan politik di sekitar Presiden Jokowi.
"Dilihat dari manuver-manuver politik yang dilakukan di sekitar Presiden, jelas sekali tampak pertarungan itu. Dr. Tahar akhirnya hanya menjadi '
a minnow trapped in big waves'. Itulah politik," kata Made.
Presiden sebelumnya pun didesak untuk mengungkap motif pengangkatan Arcandra Tahar sebagai menteri yang berada di pos strategis, namun akhirnya diberhentikan karena persoalan dwikewarganegaraan.
Politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon mengusulkan agar pemerintah segera membentuk tim pencari fakta untuk menindaklanjuti keterlibatan Arcandra Tahar sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di dalam Kabinet Kerja.
"Ini harus dibuka, siapa yang menyisipkan dengan sengaja seorang warga negara asing menjadi pembantu presiden di bidang yang sangat strategis. Ini sangat serius," kata Effendi di Jakarta, Selasa.
(asa)