Rizal Ramli Bahas Penggusuran Bukit Duri di Upacara HUT RI

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Rabu, 17 Agu 2016 15:15 WIB
Mantan Menko Kemaritiman itu menyebut rencana penggusuran Pemprov DKI terhadap permukiman Bukit Duri tak sesuai amanat Pancasila.
Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Rizal Ramli (tengah) hadir dalam upacara 17 Agustus di Bukit Duri, Jakarta Timur, Rabu, 17 Agustus 2016. Dalam upacara itu, Rizal Ramli menyatakan sepakat bersama dengan warga Bukit Duri untuk membangun kampung susun manusiawi Bukit Duri. (CNN Indonesia/Gautama Padmacinta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menjadi pembina upacara peringatan hari kemerdekaan di permukiman Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (17/8).

Dalam sambutannya, Rizal membahas rencana pemerintah provinsi DKI Jakarta menggusur permukiman warga Bukit Duri. Menurutnya, penggusuran ini tak sesuai dengan amanat sila pancasila.

"Kalau niatnya sesuai pancasila harusnya dilakukan secara manusiawi. Bukan penggusuran tapi pembaruan kota," ujar Rizal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembaruan kota, kata dia, bisa dilakukan dengan pembangunan serupa apartemen empat lantai bagi warga Bukit Duri. Dari luas wilayah 2,3 hektare yang ada di Bukit Duri, masing-masing warga bisa diberi jatah lahan seluas 50 meter persegi untuk ganti tempat tinggal.

Rizal kemudian mengkalkulasi lahan sisanya seluas 1,5 hektar untuk pembangunan taman dan tempat bermain. Apabila pembangunan lahan itu diserahkan ke pihak swasta, kata Rizal, pemprov DKI setidaknya bisa meraup keuntungan hingga Rp400 miliar.  

"Uang itu bisa digunakan untuk pembangunan di Bukit Duri. Warga bisa dapat gratis, tidak perlu bayar uang sewa," kata Rizal.

Dia membandingkan dengan kompensasi yang diberikan pemprov DKI bagi warga Bukit Duri saat ini. Warga mesti pindah ke rumah susun sewa (rusunawa) Rawa Bebek, Jakarta Timur yang lokasinya jauh dan berada di pinggiran ibu kota. Belum lagi biaya sewa rusunawa yang mencapai Rp1,2 juta per bulan.

Rizal juga mengkritik Pemprov DKI yang selama ini menggusur permukiman warga dengan mengerahkan ratusan aparat keamanan. Bahkan tak jarang penggusuran berujung kekerasan hingga menyebabkan tangisan.

"Di Eropa menggusur binatang saja jadi masalah, apalagi menggusur manusia," tuturnya.

Dia menyayangkan Pemprov DKI yang tak pernah melakukan musyawarah untuk melakukan penggusuran pada warga. Menurutnya, penataan di ibu kota mestinya bisa dilakukan tanpa perselisihan antara pemerintah dengan masyarakat.

"Kalau niatnya sesuai Pancasila ya harus manusiawi, jangan sok kuasa. Kita bisa bangun Jakarta tanpa tangisan," ucapnya.

Upacara peringatan hari kemerdekaan ke-71 ini diikuti ratusan warga Bukit Duri. Warga melaksanakan upacara di jalan yang diubah menjadi lapangan upacara. Warga yang terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa mengikuti upacara dengan khidmat. (gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER