Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengaku masih membutuhkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki Arcandra Tahar untuk membenahi sektor energi dan sumber daya mineral.
Luhut menyayangkan reaksi berlebihan publik terhadap persoalan yang belakangan merundung Arcandra, tanpa menilai sisi positif dari keahlian yang dimiliki olehnya.
"Saya harap semua tidak usah
over react tentang ini dan kita butuh manusia seperti Pak Candra ini," kata Luhut di halaman Istana Merdeka, Rabu (17/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut salah satu kemampuan Archandra, yakni menghemat belanja modal pembangunan fasilitas Liquified Natural Gas blok Masela di darat (onshore). Perhitungan asal proyek ini US$19,3 miliar. Sementara itu, Kementerian ESDM masih melihat peluang penghematan investasi hingga US$4,5 miliar.
Luhut selaku Pelaksana Tugas Menteri ESDM sudah bertemu pejabat eselon I Kementerian ESDM dan Sekretaris Jenderal di hari pertamanya menggantikan Arcandra, kemarin.
Dia juga telah bertemu dengan Arcandra dan membahas isu yang berkaitan dengan pos ESDM semalam, termasuk menyinggung soal penghematan modal anggaran.
"Pak Candra bilang itu bukan dari dia. Dia hanya
challenge mereka kenapa punya cost seperti itu dan minta ditunjukkan
cost structure-nya. Ditunjukkan, dia koreksi dan angka itu sampai kepada ke angka rendah itu. Pertanyaan kita kan kemana aja selama ini?" ucap dia.
Menurutnya, hal seperti ini yang memang dilihat Presiden Joko Widodo, sebelum Arcandra tersandung perkara dwikewarganegaraan. Jokowi sebelumnya disebut turut "turun tangan" membujuk Arcandra kembali ke Indonesia dan menjadi Menteri ESDM.
"Saya pikir mesti lihat utuh ada anak bangsa baik. Presiden lihat itu satu peluang untuk
restructuring semua dalam perminyakan dan gas. Perlu sikapi dengan baik," kata mantan Menko Polhukam ini.
Terlepas dari itu, Luhut mengaku tidak tahu Arcandra nantinya akan tetap membantu pemerintah atau tidak. Hal itu menjadi kewenangan Jokowi.
Mengenai pengganti jabatan definitif menteri ESDM, mantan Kepala Staf Presiden ini berpendapat sebaiknya pos ESDM diisi profesional yang sama seperti Arcandra. Posisi Menteri ESDM juga sebelumnya dipegang Sudirman Said, seorang profesional.
Arcandra diberhentikan secara hormat dua hari lalu menyusul kabar kepemilikan dua paspor, Indonesia dan Amerika Serikat. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengonfirmasi Arcandra memiliki paspor Amerika Serikat. Sementara itu, Arcandra kembali ke Indonesia menggunakan paspor Indonesia.
Arcandra menjadi waga negara AS sejak Maret 2012. Ia disebut mengikuti proses naturalisasi di negara itu. Persoalannya, Indonesia berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan tidak mengenal kewarganegaraan ganda atau bipatride.
(gil)