Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Haris Azhar menyatakan bakal ada tim investigasi baru yang akan mengungkap secara detail jaringan bisnis gelap peredaran narkotika di Indonesia.
"Nanti akan ada tim baru yang lebih membuka seperti apa sih sindikat narkoba itu," ujar Haris usai menyambangi Gedung Dewan Perwakilan Daerah, Jakarta, Rabu (24/8)
Haris menyambangi Dewan Perwakilan Daerah untuk menginformasikan perkembangan sejumlah laporan yang dia terima terkait upaya pengungkapan mafia bisnis gelap narkotika di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haris menemui Wakil Ketua DPD Farouq Muhammad yang telah menjalin komunikasi intensif dengannya selama tiga pekan terakhir. Pada pertemuan kali ini Haris berharap DPD bisa membantu penyelesaian masalah peredaran narkotika yang diduga melibatkan oknum aparat penegak hukum.
"Mudah-mudahan beliau bisa sampaikan ke Presiden (Joko Widodo) untuk dorong penyelesaian baik soal sindikat narkoba ini," ujar Haris.
Dalam pertemuan itu, kata Haris, Farouq menanyakan perkembangan yang telah dilakukan KontraS dalam investigasi sindikat narkotika di daerah.
Haris menilai Farouq memegang peranan penting di daerah dengan jabatannya saat ini selaku pimpinan DPD. Dia mengharapkan Farouq bisa membantu mengungkap indikasi keterlibatan pemerintah daerah dalam sindikat narkotika.
"Hari ini baru ada kesempatan untuk ketemu dan
ngobrol, kira-kira Pak Farouq punya peran apa yang bisa didorong seperti perkembangan di dua sampai tiga minggu terakhir tentang kasus narkoba yang melibatkan aparatur di daerah," kata Haris.
Haris belakangan menjadi sorotan publik setelah mempublikasikan tulisan yang diklaim berdasarkan penuturan langsung dari terpidana mati kasus narkotika mendiang Fredi Budiman.
Artikel berjudul
Cerita Busuk dari Seorang Bandit mengungkap dugaan keterlibatan Kepolisian RI, TNI, dan Badan Narkotika Nasional dalam bisnis gelap peredaran narkotik di Indonesia.
Haris menyatakan bahwa Farouq menangkap adanya kelemahan dalam investigasi yang dilakukan oleh Haris karena kurangnya kontribusi dan keterlibatan intitusi terkait.
Meski demikian, Haris menegaskan tujuan dari kerja sama yang dia jalin tak sekadar untuk membuktikan keabsahan tulisannya semata, malainkan juga diharapkan menjadi awal pengungkapan sindikat narkotik di kalangan pejabat negara.
(gil/asa)