Ahok Tegaskan Sistem Ganjil Genap Lebih Baik daripada 3 in 1

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Jumat, 26 Agu 2016 13:43 WIB
Sistem ganjil genap berhasil memangkas waktu perjalanan rata-rata sekitar 19 persen pada ruas jalan yang menerapkan sistem tersebut.
Petugas Dishub mengatur lalu lintas saat uji coba pembatasan lalu lintas ganjil-genap di Bundaran Patung Arjuna Wijaya, Jakarta, Rabu, 27 Juli 2016. (CNN Indonesia/Djonet Sugiarto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Uji coba pembatasan kendaraan melalui sistem pelat bernomor ganjil genap berakhir pada hari ini, Jumat (26/8). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan sistem ganjil genap lebih efektif ketimbang sistem sebelumnya yakni three in one (3 in 1).

"Lebih baik dari 3 in 1. Tentu tidak sesempurna ERP (Electronic Road Pricing atau Sistem Jalan Berbayar)," kata gubernur yang biasa disapa Ahok, di Balai Kota, Jakarta, Jumat (26/8).

Setelah masa uji coba, Ahok menyebut pemberlakuan ganjil genap akan diiringi dengan penindakan berupa tilang. Pemberian tindakan itu mulai berlaku pada Selasa pekan depan (30/8) dengan landasan hukum Peraturan Gubernur Nomor 164 Tahun 2016 tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan sistem Ganjil-Genap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tanggal 30 Agustus mulai ada penindakan. Sekarang masih ada yang agak padat. Hari ini aja banyak yang ganjil. Sepanjang Jalan Sudirman saya ketemu dua," tutur Ahok
Ahok mengatakan sudah meminta petugas untuk melakukan pengecekan STNK secara acak di lampu merah jalur ganjil genap. Jika ada yang terbukti memalsukan, kata Ahok, bakal langsung dipidana.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah menyatakan uji coba ganjil genap berhasil mengurangi kemacetan. Keberhasilan itu, menurutnya, terlihat dari meningkatnya kinerja lalu lintas.

"Yaitu meningkatnya kecepatan, berkurangnya waktu perjalanan, meningkatnya frekuensi dan jumlah penumpang transjakarta," tutur Andri.
Hasil survei Dinas Perhubungan DKI Jakarta selama uji coba pelaksanaan ganjil genap pada 27 Juli hingga 23 Agustus menunjukkan waktu perjalanan mengalami penurunan rata-rata sekitar 19 persen pada ruas jalan yang diberlakukan pembatasan ganjil genap. Adapun kecepatan kendaraan meningkat rata-rata sekitar 20 persen.

Volume lalu lintas secara keseluruhan terjadi penurunan rata-rata 15 persen pada empat lokasi titik pengamatan. Sementara, pelayanan TransJakarta meningkat dengan menurunnya waktu jarak antar bus dan meningkatnya jumlah penumpang sekitar 30 persen.

Dishubtrans juga memberi catatan agar pelaksanaan sistem ganjil genap berjalan lebih baik. Keberhasilan tersebut perlu ditunjang dengan peningkatan kinerja luas jalan di kawasan ganjil genap dan di luar kawasan tersebut.

Selain itu, sistem ganjil genap juga harus didukung oleh perbaikan jalan di sejumlah ruas jalan, pemasangan rambu lalu lintas, penempatan anggota pengatur lalu lintas, dan penegakan hukum.
(wis/obs)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER