Pelaku Perampokan Bekas Bos ExxonMobil Diduga Lima Orang

Basuki Rahmat | CNN Indonesia
Minggu, 04 Sep 2016 23:00 WIB
Awalnya diketahui ada empat pelaku namun berkembang menjadi lima pelaku berdasarkan penyelidikan. Polisi masih memburu tiga pelaku lainnya.
Petugas kepolisian saat berjaga di area kasus penyanderaan dan perampokan di Jalan Bukit Hijau IX, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu, 3 September 2016. (CNN Indonesia/Djonet Sugiarto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi terus mengembangkan kasus dugaan perampokan dan penyekapan di rumah bekas Senior Vice President ExxonMobil Affiliates Asep Sulaiman di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Penyidik Polda Metro Jaya menduga terdapat lima orang pelaku.

Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Hendy F Kurniawan mengatakan awalnya diketahui ada empat pelaku namun berkembang menjadi lima pelaku berdasarkan penyelidikan.

“Petugas masih mendalami keberadaan dan memburu tiga pelaku lainnya yang belum ditangkap,” ujar Hendy di Jakarta, Minggu (4/9), seperti dikutip dari Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyidik kepolisian menduga ketiga pelaku tersebut berperan sebagai pengemudi dan pengawas situasi di sekitar lokasi.

Sementara tersangka yang sudah ditangkap petugas yakni AJS dan S berperan menjadi pelaku yang masuk ke dalam rumah milik pensiunan pejabat PT Exxon Mobil Asep Sulaiman.

Berdasarkan penyidikan sementara, Hendy menambahkan motif komplotan penjahat itu akan merampok harta milik Asep Sulaiman.

"Sejauh ini murni perampokan karena petugas belum menemukan bukti adanya motif lain," ujar perwira menengah kepolisian itu.

Hendy menduga AJS sebagai otak pelaku karena mengundangkan empat tersangka lainnya datang ke Jakarta untuk melakukan aksi perampokan yang telah direncanakan sejak sebulan lalu.

Terkait senjata api yang digunakan untuk menodong korban Asep, Hendy memastikan pelaku menggunakan senjata rakitan karena tidak terdapat nomor registrasi. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER