Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Dalam Negeri mencatat sekitar 90 persen warga wajib KTP sudah merekam data untuk mendapatkan kartu identitas elektronik. Provinsi DKI Jakarta menjadi daerah penyumbang terbesar warga yang merekam data e-KTP hingga saat ini.
Menurut Direktur Jenderal Direktorat Kependudukan dan Catatan Sipil Kemdagri Zudan Arif Fakrulloh, hingga saat ini warga yang belum merekam data e-KTP banyak terdapat di Provinsi Jawa Barat.
"Iya, sudah masuk 90 persen warga yang merekam data. Provinsi Jawa Barat yang paling banyak warganya belum rekam. Yang warganya tinggal sedikit belum merekam data DKI Jakarta," ujar Zudan melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu (7/9).
Selain di Jawa Barat, warga di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Lampung juga banyak yang belum melakukan perekaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zudan menilai itu wajar terjadi mengingat kelima provinsi tersebut memiliki jumlah penduduk yang banyak, sehingga membutuhkan waktu untuk menuntaskan perekaman data.
Dia menuturkan antusiasme warga untuk merekam data e-KTP meningkat pasca pengumuman tenggat perekaman yang jatuh akhir bulan ini. Dia mencatat, jumlah warga yang merekam data tiap harinya meningkat di kisaran angka tiga hingga enam kali lipat.
"Semua antusias dan masyarakat berbondong-bondong datang ke Dinas Dukcapil. Sekedar info, untuk Kota Jogja dan Bantul jumlah warga yang merekam naik hingga enam kali lipat. Perekaman di Kulonprogo meningkat sampai tiga kali lipat," katanya.
Menurut data Kemdagri, hingga akhir bulan lalu warga yang telah melakukan perekaman berjumlah 162.047.403 jiwa.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pemerintah tetap menargetkan perekaman data e-KTP hingga akhir bulan ini. Namun, dia tak menutup kemungkinan perekaman data e-KTP dilakukan setelah melewati tenggat yang diberikan.
Kementerian itu menargetkan perekaman data e-KTP seluruh warga dapat rampung pertengahan tahun depan. Jika perekaman telah selesai, masalah data ganda kependudukan juga diyakini akan hilang.
(wis/asa)