Polisi Gagalkan Penyelundupan Warga Sukabumi ke Malaysia

Anugerah Perkasa | CNN Indonesia
Senin, 12 Sep 2016 18:50 WIB
Lima warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang diduga menjadi korban perdagangan manusia mendapatkan pendampingan dari pemerintah setempat.
Kamp perdagangan orang di Malaysia. Lima warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang diduga menjadi korban perdagangan manusia mendapatkan pendampingan dari pemerintah setempat. (REUTERS/Damir Sagolj)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lima warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dua antaranya adalah pria yang diduga menjadi korban perdagangan manusia mendapatkan pendampingan dari pemerintah setempat.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi Nasihudin menuturkan para korban baru saja dipulangkan oleh Polres Sukabumi dari Pontianak, Kalimantan Barat. Dia mengatakan korban berada dalam kondisi traumatis.

“Ini masih dalam keadaan trauma karena hendak diselundupkan ke Malaysia, namun digagalkan oleh kepolisian," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, Nasihudin di Sukabumi, seperti dilansir Antara, Senin (12/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun inisial mereka adalah DR (14), RS (16) dan NA (25) yang merupakan perempuan, sementara dua pria yang juga jadi korban perdagangan manusia ini bernisial JL (25) dan ET (22).

Kelima korban merupakan warga Kecamatan Palabuhanratu dan Simpenan. Korban diiming-iming akan bekerja di restoran dengan upah yang besar.

Untuk pendampingan ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3), yang selanjutnya memberikan pendampingan kepada para korban. Petugas LK3 ini bertugas memulihkan kesehatan sosial atau kejiwaan kelima korban.

Selain itu, pendampingan juga akan diberikan dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk memberikan terapi untuk membantu mengatasi trauma yang dialami korban.

"Pedampingan ini akan dilakukan sekitar tiga bulan," tambahnya.

Nasihudin mengatakan korban, khususnya yang masih di bawah umur, masih trauma sehingga tidak mau ke sekolah. Karena itu, pendampingan dilakukan minimal korban mau bersekolah dan bersosialisasi lagi dengan masyarakat. (asa/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER