Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan, pasokan ikan di Jakarta masih terkendali meskipun sejak Senin lalu sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Paguyuban Pengusaha Perikanan Muara Baru mogok beroperasi.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo mengatakan, mogok itu tidak menyebabkan aktivitas jual-beli dan produksi perikanan lumpuh.
"Semua masih normal. Kemarin pasar ikan di Muara Baru masih beraktivitas saat sore hari," kata Nilanto di Jakarta, Rabu (12/10).
Lebih dari itu, Nilanto menuduh aksi mogok di Muara Baru didalangi segelintir pengusaha yang merasa terancam dengan rencana pembangunan Pasar Modern yang digagas KKP dan Perum Perikanan Indonesia (Perindo).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya yakin di dalam pabrik mereka masih beroprasi," ucapnya.
Sejumlah pengusaha, nelayan, anak buah kapal, dan para pelaku industri perikanan di Muara Baru, Jakarta Utara berencana mogok kerja selama sepekan. Mereka menolak kenaikan tarif sewa lahan di Muara Baru yang ditetapkan Perindo.
Kenaikan tarif sewa lahan disebut mencapai 560 persen dari harga sebelumnya yang senilai Rp41 ribu per meter persegi selama satu tahun.
Kini para penyewa lahan Muara Baru wajib membayar sewa Rp61 ribu per meter per tahun. Kenaikan dimulai sejak September lalu. Terkait kenaikan itu, Nilanto menyebut Perindo dan KKP telah menyesuaikan nilai jual objek pajak.
"Sewa lahan di sana selama ini sudah sangat murah, tentu wajar kalau dinaikan, coba bandingkan dengan kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK). Jauh berbeda," katanya.
Nilanto juga menyebut praktek sewa lahan kepada pihak ketiga kerap terjadi di Muara Baru. Ia menuduh para pengusaha itu menyewakan kembali lahan Muara Baru dengan harga lebih mahal.