Jakarta Butuh Rp3 Triliun untuk Ubah Sampah Jadi Listrik

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Selasa, 08 Nov 2016 08:16 WIB
Pengolahan sampah menjadi listrik di Sunter dan empat wilayah lainnya akan dibangun untuk mengurangi beban sampah di Bantargebang.
Pemprov DKI Jakarta akan membangun pengolahan sampah modern di Sunter, Jakarta Utara. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal membangun fasilitas pengolahan sampah modern di Sunter, Jakarta Utara. Menggelontorkan dana mencapai Rp2,9 triliun, Pemprov akan membangun pembangkit listrik dari sampah. Dengan teknologi ini 2 ribu ton sampah akan bisa menghasilkan daya listrik 30 megawatt.

"Pembangkit listrik tenaga sampah itu siap (dimulai) November. Total investasi hampir Rp3 triliun," kata Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono di Balai Kota, kemarin (7/11).
Pengelolaan sampah modern itu akan dibangun oleh badan usaha milik daerah PT Jakarta Propertindo yakni bermitra dengan swasta. Soni, sapaan Sumarsono, menyebut sudah terdapat 139 perusahaan yang tertarik mengerjakan teknologi pengolahan sampah itu. Namun hanya dua yang memenuhi syarat. Nantinya perusahaan itu tidak akan mengikuti lelang melainkan akan dipilih yang terbaik untuk dapat mengerjakan fasilitas pegolahan sampah itu.

Soni menargetkan agar akhir bulan ini kontrak sudah ditandatangani sehingga perencanaan teknis dengan mitra kerja dapat segera dilakukan. Pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah itu diperkirakan memakan waktu dua tahun dan baru bisa beroperasi pada 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendala yang dihadapi saat ini, kata Soni, adalah belum adanya kesepakatan dengan Perusahaan Lisrik Negara (PLN) mengenai harga jual listrik yang dihasilkan oleh ITF Sunter itu.

"Selama ini PLN beli 9 sen per kwh. Sementara hitung-hitungan kami 18,7 sen per kwh," tutur Soni.
Pemerintah menurutnya akan mencarikan solusi untuk persoalan ini. Misalnya dengan menggunakan dana alokasi khusus pemerintah pusat atau bernegosiasi dengan PLN. 

Selain di Sunter, Pemprov DKI Jakarta juga berencana membuka empat fasilitas pembangkit listrik tenaga sampah lainnya yang sepenuhnya dikerjakan swasta.

Fasilitas ini dibangun sebagai solusi pengolahan sampah yang selama ini menumpuk di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.

Pengelolaan sampah secara modern itu menggunakan mesin penghancur sampai yang dapat mengolah sampai dan dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik. (sur/abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER