Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi sudah memeriksa lima orang sebagai saksi atas peristiwa kebakaran yang terjadi di Gedung NEO SOHO, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu malam (9/11). Namun, hingga kini polisi belum dapat memastikan penyebab kebakaran.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan, penyidik masih mencari asal usul pemicu kobaran api yang menghanguskan 38 lantai itu.
"Memang kami belum bisa pastikan semalam itu ada unsur kelalaian atau murni kebakaran. Kami masih proses olah tempat kejadian perkara siang ini. Asal usul api dan sebabnya masih tunggu hasil laboratorium forensik," kata Awi di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (10/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, proses olah tempat kejadian perkara akan memakan waktu yang cukup lama. Sebab polisi harus memeriksa puluhan lantai secara detail dan mencari bukti-bukti yang dapat diduga menjadi pemicu api.
"Info
general manager-nya di 9C. Tapi siang ini kami cek, lalu tempat parkir dan apartemen 38 lantai, semua harus kami sisir untuk menemukan barang bukti dan kami pastikan ada korban enggak nanti," ujar Awi.
Awi membeberkan, lima orang saksi yang telah diperiksa polisi antara lain satuan pengamanan (satpam) dan sejumlah pekerja yang diketahui berada di sekitar lokasi saat kebakaran terjadi.
Ia menambahkan, polisi juga belum mengetahui jumlah kerugian yang dialami akibat kebakaran itu.
"Ini masih di
police line dan sedang kami cek olah TKP. Kami kerja sama dengan pihak pengembang dan pihak apartemen mendata kerugiannya itu," tutur Awi.
Kebakaran terjadi di Apartemen Neo Soho yang berada dalam area superblok Agung Podomoro City kemarin malam dipastikan berasal dari salah satu ruangan di Lantai 4.
Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah menyebut api menghanguskan 21 unit apartemen.
"Api berawal dari lantai 4 dan merambat sampai dengan lantai 42. Apartemen itu merupakan bangunan yang masih kosong. Jadi dipastikan tidak ada penghuni," ujar informasi yang disampaikan oleh Pusdalops BPBD DKI Jakarta yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (9/11).