Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Mulyadi P Tamsir memenuhi panggilan Polda Metro Jaya pada hari ini, Kamis (10/11). Ia akan diperiksa terkait ricuh di penghujung demonstrasi 4 November.
Mulyadi memenuhi panggilan Polda Metro Jaya bersama kuasa hukumnya, Muhammad syukur Mandar dan sejumlah kader serta alumni HMI.
"Saya memberikan keterangan kapasitasnya sebagai saksi," kata Mulyadi di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (10/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ia menambahkan, polisi juga akan meminta keterangannya terkait lima kader HMI yang telah ditetapkan polisi sebagai tersangka atas insiden ricuh demonstrasi 4 November.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono menyampaikan, Mulyadi akan menjalani pemeriksaan perdana di Subdirektorat Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada siang hari ini.
"Seharusnya diperiksa Selasa lalu, tetapi yang bersangkutan meminta diperiksa hari ini," kata Awi.
Polda Metro Jaya telah menetapkan lima anggota HMI sebagai tersangka terkait demo 4 November yang berakhir ricuh. Salah satunya yakni Sekretaris Jenderal HMI Amijaya Halim.
Anggota HMI yang telah ditetapkan sebagai tersangka lainnya adalah Ramadhan Reubun, Ismail Ibrahim, Muhammad Rizal Berkat, dan Rahmat Muni alias Mato.
Amijaya dan keempat rekannya dijerat dengan Pasal 214 juncto Pasal 212 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang kekerasan melawan seorang pejabat yang sedang menjalankan tugas yang sah, dengan ancaman pidana tujuh tahun penjara.
Polda Metro Jaya memeriksa Ketua HMI Cabang Jakarta Selatan Harry Safarimau dan koordinator lapangan dalam aksi 4 November yang berujung bentrok tersebut.
Kepala Subdirektorat Keamanan Negara (Kamneg) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Fadli Widianto menyatakan, pemeriksaan terhadap Harry dan koordinator lapangan berdasarkan keterangan dari salah satu pedemo yang berinisial HY yang sempat diamankan petugas.
Kepada penyidik, HY mengaku diajak Diki yang berperan sebagai koordinator lapangan aksi demontrasi di sekitar Silang Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat itu.