Pascaledakan Bom Oikumene, Samarinda dianggap Aman

CNN Indonesia
Senin, 14 Nov 2016 07:50 WIB
Sistem pelaporan 1x24 jam juga diberlakukan untuk mendeteksi orang-orang yang dapat mengganggu ketertiban dan mengancam keamanan masyarakat.
Masyarakat di Kota Samarinda diimbau tetap tenang dan beraktivitas normal setelah ledakan bom mengguncang kota itu pada Minggu (13/11). (William Maliki/detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia -- Aparat keamanan dan pemerintahan mengimbau masyarakat tetap tenang dan melanjutkan aktivitas seperti biasa, setelah terjadinya ledakan bom di Gereja Oikumene, Kecamatan Loa Janan Ilir, Minggu kemarin sekitar pukul 10.15 WITA. Aparat mengatakan kondisi saat ini aman dan meminta masyarakat melanjutkan aktivitasnya. 

"Imbauan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dan terprovokasi, tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Agus Rianto melalu pesan singkatnya, seperti dilaporkan Detik.com.

Selain itu, Agus juga meminta masyarakat tetap waspada dan melaporkan ke pihak kepolisian apabila mendapat informasi yang mencurigakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika ada informasi agar segera menyampaikan kepada anggota Polri untuk segera dilakukan langkah lebih lanjut," ujar Agus.

Wali Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Syaharie Jaang Masyarakat kota Samarinda, Kalimantan Timur menyatakan hal yang sama. Syaharie menyatakan kepolisian sudah mengendalikan situasi dan menangkap orang yang diduga sebagai pengebom. 

"Saya minta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh adanya ledakan bom di Gereja Oikumene," ujar Syaharie Jaang, seperti dilansir Antara.

Ledakan bom terjadi di Gereja Oikumene di Jalan Cipto Mangunkusumo RT 03, Nomor 37, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, pada Minggu pagi sekitar pukul 10.15 WITA.

Ledakan itu menyebabkan lima orang terluka, empat di antaranya menderita luka bakar serius dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah IA Moeis Samarinda Seberang.

Empat korban terluka yang dirawat di RSUD IA Moes itu merupakan balita yakni, Intan Olivia Marbon (2,5), Alvaro Aurelius Tristan Sinaga (4), Triniti Hutahaya (3) serta Anita Kristabel Sihotang (2).

Sementara, pelaku yang diduga melakukan aksi ini, berhasil ditangkap masyarakat saat hendak melarikan diri dengan cara berenang di Sungai Mahakam. Pria itu memiliki rambut panjang

"Saya sudah berbicara dengan Dirut RSUD IA Moeis dan mengatakan, pokoknya jangan ditanya masalah biaya dan berikan tindakan yang terbaik kepada para korban. Dari keterangan tenaga medis, tiga korban dalam kondisi baik dan tetap bisa bermain tetapi satu korban berada di ruang perawatan sehingga kami belum sempat melihat," ucap Syaharie Jaang.

Atas ledakan bom di Gereja Oikumene tersebut, Wali Kota Samarinda menyatakan, telah menginstruksikan kepada seluruh camat dan lurah yang diteruskan kepada para ketua RT agar segera meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan sistem laporan 1x24 jam.

Syaharie juga meminta camat, lurah, Kapolsek, Danramil serta tokoh masyarakat segera melakukan pertemuan untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat.

"Dengan kejadian ini, tentu kita harus meningkatkan kewaspadaan dan sistem pelaporan 1x24 jam di setiap RT sangat penting untuk mendeteksi orang-orang yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat," ujarnya.

Kapolda Kaltim Inspektur Jenderal Polisi Safaruddin juga mengimbau masyarakat di daerah itu agar tetap tenang dan menjalankan aktivitasnya seperti biasa.

"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kaltim agar tetap tenang dan tetap beraktivitas seperti biasa. Kami sudah melakukan langkah-langkah terkait kasus bom di Gereja Oikumene," tegas Safaruddin.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER