Jakarta, CNN Indonesia -- Massa perserta aksi 2 Desember yang digagas Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) mulai berjalan menuju Monas untuk memulai aksi mereka.
Massa yang mengenakan atribut serba putih dan berbagai atribut lainnya seperti ikat kepala berwarna merah dan putih, sorban, dan sarung kotak kotak pun berjalan beriringan dari arah stasiun Cikini menuju Monas.
"Kita dari Palembang," kata Agus, salah satu peserta yang mengaku datang bersama istri dan anaknya sejak dua hari lalu, di kawasan Cikini, Jakarta, Jumat (2/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, perempuan yang mengikuti aksi damai bela Islam ini pun dapat dibedakan. Mereka khusus mengenakan pakaian serba hitam dengan jilbab panjang.
"Iya, biar beda saja, nanti kalau ada apa-apa perempuan bisa langsung diamankan," kata Agus.
Kemarin, massa yang hendak melakukan aksi bela Islam dari daerah Ciamis melakukan long march dengan berjalan kaki menuju Jakarta. Mereka mengaku aktivitas tersebut sebagai bukti perjuangan masyarakat dalam menuntut keadilan.
"Kita jalan kaki, biar semuanya tahu kita ada yang berjuang," kata Endut (49), warga Desa Kalijaya, Ciamis saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Namun, menurut Endut massa tidak sepenuhnya melakukan perjalanan dengan berjalan kaki. Mereka disediakan kendaraan berbagai jenis, dari mulai mobil bak terbuka, mini bus, hingga mobil jenis Avanza untuk bergantian melakukan perjalanan.
"Ya, kalau jalan betulan kan cape, besok malah enggak ada tenaga buat demo," kata Endut.
Acara doa bersama 2 Desember 2016 rencananya akan digelar di Monas mulai Jumat pagi dengan pembacaan zikir, salawat, hingga diakhiri salat Jumat berjamaah.