Jakarta, CNN Indonesia -- Massa yang mengatasnamakan diri sebagai Pembela Ahlus Sunnah (PAS) meminta acara Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal di Gedung Sabuga, Jalan Tamansari, Kota Bandung, dibatalkan. Alasannya, menurut Ketua PAS Muhammad Roin, KKR seharusnya diadakan di rumah ibadah.
"Ini kan acara keagamaan, kita enggak masalah. Enggak ada pelarangan. Nah untuk melaksanakan Natal sesuai keyakinannya, kita menyarankan kegiatannya dilakukan di tempat semestinya sesuai undang-undang. Ya acara Natal dilakukan di gereja, bukan di Gedung Sabuga," kata Roin di halaman Gedung Sabuga, Bandung, Selasa (6/12), dilansir
detikcom.
Menurut Roin, peribadatan umat Kristen sudah diatur di tempat tertentu yaitu gereja. Hal tersebut, sambung dia, sesuai dengan Surat Peraturan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8 Tahun 2006.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil kesepakatan pihak PAS dan panitia KKR yang dimediasi polisi, yaitu acara KKR ibadah Natal sesi kedua tidak dilanjutkan dengan berbagai pertimbangan.
Acara Kebaktian Natal Umat Kristen yang menghadirkan Pendeta Stephen Tong untuk sesi kedua sedianya dilaksanakan pada pukul 18.30 WIB di Gedung Sabuga. Acara sesi pertama yang berlangsung pukul 13.00 hingga 15.00 WIB untuk anak-anak tetap berjalan normal.
"Tadi acara yang siang sampai sore, kami tidak ganggu," kata Roin.
Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Polisi Winarto turun langsung ke lokasi. Dia menjelaskan persoalan tersebut sudah diselesaikan secara musyawarah oleh kedua pihak.
"Jadi acara yang malam tidak dilaksanakan. Tadi sudah disepakati pihak panitia, pendeta dan perwakilan ormas," ujar Winarto di lokasi yang sama.
Pihak panitia, sambung Winarto, akan mempelajari persoalan regulasi. "Kalau kegiatan keagamaan hanya perlu pemberitahuan saja. Jadi acara ini bukan dilarang. Nanti panitia akan membicarakannya lagi ke Kemenag dan MUI, termasuk kepada Pemkot Bandung," tutur Winarto.
"Jadi sudah
clear. Enggak ada masalah. Semuanya memahami dan saling mempelajari," kata Winarto menambahkan.
Sementara itu pihak panitia enggan memberikan komentar kepada wartawan berkaitan dengan persoalan tersebut. Ratusan umat Kristen yang sudah terlanjur datang, sempat melakukan doa bersama di area Gedung Sabuga. Pendeta Stephen Tong didaulat menyampaikan keterangan kepada jemaatnya.
Stephen meminta jemaatnya tetap tenang. "Nanti ada tim yang mempelajari. Jangan kecewa," ucap Stephen.
Peserta KKR membubarkan diri dengan tertib pada pukul 20.30 WIB. Ketika situasi itu terjadi, sejumlah aparat kepolisian melakukan pengamanan di seputaran Gedung Sabuga.