Sekjen KSPI Ditanyai Polisi soal Dugaan Makar Ratna Sarumpaet

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Selasa, 20 Des 2016 04:54 WIB
Sekjen KSPI Muhamad Rusdi mengaku mengenal Ratna di Kampung Aquarium, Jakarta Utara. Sejak itu mereka beberapa kali bertemu.
Sekjen KSPI Muhamad Rusdi mengaku mengenal Ratna pada peristiwa penggusuran Kampung Aquarium. Sejak itu mereka beberapa kali bertemu. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Muhamad Rusdi mengaku ditanyai penyidik Polda Metro Jaya seputar hubungannya dengan tersangka dugaan makar, Ratna Sarumpaet.

Rusdi menuturkan hal itu kepada pewarta usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk Ratna di Subdirektorat Keamanan Negara Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Senin (19/12).

"Yang ditanyakan berkaitan dengan Ibu Ratna Sarumpaet. Sejak kapan saya kenal, apakah ada kerja sama, apakah Ibu Ratna mengajak buruh aksi ke DPR, saya bilang tidak ada " ujarnya.
Rusdi mengatakan, ia baru mengenal Ratna pada acara 17 Agustus di Kampung Aquarium, Jakarta Utara. Ia mengenal Ratna dan ikut memperjuangkan tuntutan warga yang digusur Pemprov DKI Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Rusdi mengaku pernah bertemu Ratna di Gedung Joeang saat membahas soal isu reklamasi.

Rusdi menuturkan, pada 2 Desember lalu lembaganya berunjuk rasa untuk menuntut pencabutan Peraturan Gubernur 78/2015 tentang pengupahan agar upah buruh meningkat sebesar 15 hingga 20 persen.

Selain itu, kata dia, KSPI juga membawa isu korupsi, reklamasi Teluk Jakarta dan penistaan agama.
Rusdi mengatakan, awalnya aksi KSPI akan dilfokuskan di Balai Kota dan Istana Negara. Namun karena berbenturan dengan Aksi 212 maka buruh beralih ke Tugu Tani.

"Buruh turun tanggal 2 Desember, tapi tempat dan agendanya terpisah. Kami mau aksi di sekitar Patung Tani tapi sebagian tidak bisa masuk karena sekitar jam 8 pagi lokasi sudah penuh," ucapnya.

Selain itu, Rusdi mengklaim, buruh tidak mempunyai keinginan untuk melakukan makar. Rusdi juga membantah bahwa dirinya terlibat dalam sejumlah pertemuan yang dilakukan Ratna terkait dugaan makar.

Pada 2 Desember pagi, kepolisian menangkap Ratna Sarumpaet dan sejumlah aktivis politik lain seperti Rachmawati Soekarnoputri dan Sri Bintang Pamungkas.

Kepolisian menuding mereka hendak melakukan makar. Kini Ratna, Rachmawati, dan Sri Bintang berstatus sebagai tersangka pada kasus tersebut.
(abm/abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER