Jakarta, CNN Indonesia -- Hujan deras yang mengguyur kawasan Nusa Tenggara Barat dalam beberapa hari terakhir menyisakan bencana banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Sumbawa.
Tercatat hingga Rabu (22/12) pukul 03.00 WITA banjir telah merendam ribuan rumah warga.
Dalam keterangan resmi yang diterima
CNNIndonesia.com, banjir dengan ketinggian bervariasi antara satu hingga dua meter merendam lima kecamatan di Kota Bima yakni Kecamatan Rasanae, Rasanae Timur, Rasanae Barat, dan Punda. Sementara di wilayah Lewirato, Sadia, Jati Wangi, Melayu, Pena Na'e ketinggian air mencapai dua meter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di Kabupaten Bima, banjir diketahui merendam sejumlah area di Desa Maria dan Desa Kambilo, Kecamatan Wawo. Akibat bencana ini warga harus dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.
Selain menerjang pemukiman warga, banjir juga merendam area Lapas Kota Bima dan mengharuskan petugas mengevakuasi sejumlah tahanan.
Hingga berita ini diturunkan tercatat ada 25 rumah rusah berat, lima rumah hanyut, tiga rumah mengalami kerusakan sedang, dan sebuah jembatan putus.
Bencana serupa juga merendam Kabupaten Sumbawa yang meliputi Desa Unter Kroke, Kecamatan unter Iwis. Sedikitnya ada 120 kepala keluarga terdiri dari 610 jiwa terdampak bencana banjir kali ini.
Ketinggian banjir di Sumbawa yang mencapai satu hingga dua meter mengakibatkan sebuah rumah rusak berat, satu lainnya mengalami rusak ringan, dan dua buah jembatan putus.
Akibat bencana ini penerbangan dari Mataram ke Bima terhenti sementara karena bandara turut terendam banjir.
BPBD dibantu TNI, Polri, SAR, Tagana, PMI, SKPD, relawan dan masyarakat terus berupaya mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Pelayanan kesehatan juga turut diberikan untuk warga di lokasi pengungsian. Sejumlah kebutuhan mendesak seperti perahu karet, makanan, selimut, tenda, air bersih, obat-obatan, makanan bayi dan lainnya saat ini dibutuhkan oleh korban banjir.