Jakarta, CNN Indonesia -- Empat terduga teroris yang ditangkap dan sebagian tewas ditembak mati di wilayah Jatiluhur, Purwakarta, telah merangkai skenario penyerangan di malam pergantian tahun.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto, mengatakan keempat terduga teroris itu berniat menyerang petugas kepolisian yang berjaga di Pos Polisi Bunder, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.
"Mereka berencana melakukan tindakan dengan sebuah serbuan ke pos polisi di sekitar Purwakarta. Setelah melakukan survei ke beberapa tempat dan kesimpulan, mengambil lokasi Pos Polisi Bunder," kata Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (26/12).
Rikwanto mengatakan, pos polisi menjadi sasaran penyerangan karena minimnya jumlah anggota yang berjaga. Jumlah personel pengamanan di pos polisi berbeda dengan personel yang biasa berjaga di Kepolisian Sektor (Polsek) ataupun di Kepolisian Resor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertimbangan pos polisi tersebut penjagaan sedikit. Sedangkan Polsek dan Polres itu besar. Mereka akan melakukan aksinya pada malam tahun baru," ujar Rikwanto.
Rikwanto mengatakan empat terduga teroris itu memiliki peran masing-masing dalam serbuan yang telah mereka rencanakan. Namun, serangan tersebut tidak memakai bahan peledak atau bom pada umumnya, melainkan bermodalkan senjata tajam.
"Dua orang melakukan menyerahkan dengan senjata tajam pisau dan golok. Kemudian dua orang mengawasi, untuk kemudian siap membawa melarikan diri," kata Rikwanto.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri, meringkus empat terduga teroris di wilayah Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Minggu kemarin.
Penggerebekan berawal dari penangkapan dua terduga teroris bernama Rijal dan Ivan di Kampung Ubrug, Desa Cibinong, Jatiluhur, sekitar pukul 09.00 WIB, kemarin.
Dari keterangan keduanya, polisi kemudian bergerak menuju keramba di Waduk Jatiluhur sekitar pukul 12.00 WIB. Dalam penggerebekan di Waduk Jatiluhur, dua terduga teroris, Abu Sofi dan Abus Fais melakukan perlawanan sehingga ditembak mati oleh petugas.
(gil)