Jakarta, CNN Indonesia -- Enam orang korban pembunuhan di Pulomas tewas karena diduga kekurangan oksigen. Mereka dikurung bersama lima orang lainnya yang selamat dalam ruangan berukuran 1,5 meter x 1,5 meter selama 17 jam.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, penyebab kematian mereka dipastikan setelah autopsi dilakukan.
Dalam autopsi diketahui para korban kekurangan oksigen dalam darahnya.
Enam korban tewas itu adalah Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amel, Yanto dan Tasrok (40).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil autopsi juga diketahui bahwa korban tidak mendapat perlakuan kekerasan dari pelaku. Darah yang keluar dari mulut Dodi Triono, diduga akibat pembuluh darah yang pecah.
Luka di kepala korban juga diduga karena benturan saat korban disekap di kamar mandi.
"Darah mengalir dan membasahi almarhum itu dari hidung, karena ada sumbatan jadi pecah pembuluh darah," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/12).
Pagi tadi jenazah Dodi Triono dan 2 anaknya, Diona Arika Andra Putri dan Dianita Gemma Dzalfayla sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum Tanah Kusir Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ketiga jenazah dimakamkan secara berbedekatan.
Selain enam korban tewas, juga terdapat lima korban luka. Mereka kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit yakni Zanette Kslila Azaria (13), Emi (41) dan Santi (22) serta dua orang pembantu bernama Fitriani dan Windy (23).
Polisi menduga pelaku pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur ada tiga orang. Dua di antaranya sempat menodong korban menggunakan pistol dan satu orang lagi menggunakan golok.
Sejauh ini polisi belum menetapkan tersangka dalam perkara ini. Polisi baru menduga pelaku lebih dari satu orang. Penyelidikan masih dilakukan. Polisi baru meminta keterangan sejumlah saksi dalam kejadian ini.
(sur/asa)