Polri, Kemlu dan Interpol Telusuri Bantuan IHR ke Suriah

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Kamis, 29 Des 2016 16:15 WIB
Polri menilai Kemlu dan Interpol memiliki informasi yang lebih spesifik terkait lembaga yang menjadi tempat penampungan bantuan untuk kelompok teroris.
Polri menilai Kemlu dan Interpol memiliki informasi yang lebih spesifik terkait lembaga yang menjadi tempat penampungan bantuan untuk kelompok teroris. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Interpol menelusuri bantuan logistik dalam kemasan bertuliskan Indonesian Humanitarian Relief (IHR). Hal itu untuk menindaklanjuti video di media sosial Youtube yang merekam kiriman logistik ke Suriah.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan pihaknya masih mengumpulkan data dan informasi terkait lembaga kemanusiaan yang biasa dijadikan tempat penampungan bantuan untuk kelompok teroris di luar negeri.

"Pengumpulan informasi tidak bisa sendiri, ada Kementerian Luar Negeri, Interpol, dan sejumlah instansi terkait lainnya untuk mengumpulkan informasi terkait video tersebut," kata Martinus di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Kamis (29/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Martinus menambahkan, koordinasi ini dilakukan demi mendapatkan data dan informasi yang lebih akurat. Ia menilai, Kemlu dan Interpol memiliki informasi yang lebih spesifik terkait lembaga kemanusiaan yang kerap dijadikan tempat penampungan bantuan untuk kelompok teroris.

"Intinya kami tidak bisa bekerja sendiri, karena ada bidang tertentu yang menangani. Seperti Interpol, mereka punya data yang sudah dikategorikan, siapa penyandang dana teroris sampai kelompoknya," ujar Martinus.

Dugaan pengiriman bantuan dari Bachtiar Nasir kepada kelompok teror di Aleppo, Suriah, ramai diperbincangkan di media sosial. Kasus dugaan aliran dana itu dipublikasi pertama kali oleh pemilik akun Facebook bernama Moch Zain.

Zain menduga logistik yang diberikan IHR ditujukan untuk mendukung para teroris Jaysh Al-Islam, kelompok pemberontak pemerintahan Bassar Al-Assad. IHR merupakan lembaga pimpinan Bachtiar Nasir, yang juga ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI).

Namun IHR langsung membantah isu donasi yang digalang untuk Suriah ditujukan untuk membantu kelompok teror di negara tersebut. IHR menyebut isu itu sebagai fitnah.

Dalam situs resminya, IHR menyebut, pihak yang mengaitkan mereka dengan GNPF MUI berusaha melakukan usaha memecah belah solidaritas umat Islam.

"Pihak-pihak yang melakukan propaganda ini hanya menyandarkan kepada satu potongan berita, tanpa mau melihat informasi secara utuh," demikian pernyataan sikap IHR dalam situs resmi lembaga itu, Selasa (27/12). (pmg/yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER