'Irama Jiwa' Fahri Hamzah dan Permintaan Maaf untuk TKI

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Senin, 20 Feb 2017 08:25 WIB
Fahri Hamzah dan rombongan Tim Pengawas TKI DPR sejak Sabtu (18/2) berada di Hong Kong dalam kunjungan kerja dan berdialog langsung dengan para TKI di sana.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Tim Pengawas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) DPR RI Fahri Hamzah mengungkapkan dirinya memiliki "irama jiwa" yang senada dengan para Tenaga kerja Indonesia, khususnya bagi mereka yang kini sedang mengais rezeki di Hong Kong.

Pernyataan itu disampaikan oleh Fahri ketika menggelar dialog dengan para TKI di Hong Kong, kemarin. Wakil Ketua DPR itu juga sekaligus menyampaikan permintaan maaf atas pernyataan dia di Twitter tentang TKI yang dinilai sebagai penghinaan.

"Saya meminta maaf sekali, jika kata-kata saya telah menyinggung perasaan kalian semua. Tiada maksud saya untuk menyakiti," ujar Fahri seperti diberitakan Antara di Hong Kong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fahri menambahkan, "cuitan itu bentuk kepedulian saya terhadap nasib para TKI. Dan tanggapan kalian terhadap cuitan saya itu, adalah bentuk irama kita yang sejiwa. Saya merasakan apa yang kalian alami dan rasakan sebagai TKI".
Fahri beserta rombongan menyambangi TKI di Hong Kong guna melihat langsung persoalan yang dihadapi para pekerja sebagai masukan bagi revisi Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 mengenai perlindungan TKI di luar negeri. Fahri dan rombongan Tim Pengawas TKI di DPR telah memulai kunjungan kerjanya di Hong Kong sejak Sabtu (18/2).

Dalam dialog tersebut, TKI dan organisasi buruh migran Indonesia di Hong Kong ikut hadir. Sebelumnya, mereka berunjuk rasa di depan Kantor Konsulat Jenderal RI Hong Kong. Aksi demonstrasi tersebut diisi dengan pembentangan spanduk, orasi dan nyanyian, oleh 35 orang, dengan tajuk utama perlindungan TKI.
Saat berdialog tersebut para pengunjuk kembali membentangkan poster yang antara lain bertuliskan "Pengiriman TKI Bukan Solusi Atasi Kemiskinan" dan "Kriminalkan Pelaku Overcharging".

Fahri menegaskan dirinya dan seluruh anggota Timwas TKI DPR RI sangat peduli dengan nasib para pahlawan devisa tersebut, baik di Hong Kong maupun di negara penempatan lainnya seperti Malaysia dan Timur Tengah.

"Karenanya kami disini untuk melihat gambaran langsung, memetakan secara jelas persoalan yang terkait penempatan TKI di Hong Kong, mulai dari sejak meninggalkan kampung halamannya. Dan bukan berarti Kami baru bekerja saat ini, tetapi sudah lama kami rapat intensif serta sudah banyak pula, gambaran yang didapat terkait apa saja yang harus dibenahi dalam persoalan TKI, khususnya masalah perlindungannya," ujar Fahri.
Timwas TKI, lanjut dia, juga siap untuk "memaksa" pemerintah agar segera merevisi UU Nomor 39/2004. "Kami targetkan pada masa sedang mendatang, sudah dapat ditetapkan bersama pemerintah revisinya, sehingga sistem perlindungan TKI juga semakin efektif dan maksimal," ujarnya. (antara)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER