Jakarta, CNN Indonesia -- Jenazah pelaku teror di Bandung, Yayat Cahdiyat, akan diautopsi hari ini (3/3). Polisi sudah meminta keluarga Yayat datang untuk dibandingkan sampel DNA-nya.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, autopsi akan digelar di Rumah Sakit Polri.
"Sudah dikomunikasikan (keluarga) untuk hadir untuk mengambil data antemortemnya baik DNA maupun gigi. Tapi kalau hanya DNA saja sudah cukup," kata Martinus di Mabes Polri, Jakarta kemarin.
Sejauh ini Yayat adalah satu-satunya pelaku yang ditangkap polisi. Ia tewas karena luka tembak saat penyergapan. Namun polisi menduga, Yayat tidak bekerja sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyidik, kata Martinus, telah mengantongi rekan Yayat yang diduga membantunya saat melancarkan aksi meledakan bom panci di Bandung.
"Jangan disebut dulu (identitasnya). Proses penyelidikan itu bisa dikatakan untuk melakukan upaya mendalami," ujarnya.
Polisi juga sudah mendata orang-orang terdekat Yayat untuk dimintai keterangan dalam pengembangan kasus teror ini.
Yayat meledakan bom panci di sebuah lapangan di Jalan Pandawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung, Senin lalu. Usai meledakkan bom berdaya lendak rendah, ia dikejar-kejar sejumlah siswa yang tengah berolah raga.
Yayat kemudian masuk ke Kantor Kelurahan Arjuna dan mengancam pegawai di sana menggunakan senjata tajam. Dalam penggerebekan nyang dilakukan, pria yang pernah ikut latihan militer di Aceh ini tertembak dan tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.
(sur)