Bakal Digusur, Warga Cawang Berharap Ganti Untung

Suriyanto | CNN Indonesia
Selasa, 07 Mar 2017 10:30 WIB
Warga Gang Arus, Cawang tak mau dipindahkan. Mereka berharap mendapat ganti untung agar bisa pindah ke lokasi yang dekat dengan tempat mereka saat ini.
Ilustrasi banjir di Jakarta. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Gang Arus, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur berharap mendapat ganti untung atas penggusuran rumah dan lahan mereka. Namun sebagian warga masih terkendala dengan keberadaan berkas kepemilikan tanah mereka.

Ketua RT11/RW02 kelurahan Cawang, Aay mengatakan, pada dasarnya warga telah menyetujui rencana penggusuran. Warga telah beberapa kali menggelar musyawarah.

Dari hasil musyawarah tercetus rencana permintaan untuk ganti untung kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah ada beberapa musyawarah, meskipun belum menemukan titik temu terkait harga untuk ganti untung," kata Aay kepada CNNIndonesia.com, pekan lalu.
Meski berharap ganti untung atas lahan mereka, namun warga ada yang belum mengantongi bukti kepemilikan. Warga banyak yang tidak punya sertifikat tanah karena lahan yang mereka tinggali telah dihuni secara turun menurun. Ada juga yang mengaku sertifikat tanahnya hanyut saat rumah diterjang banjir.

Warga juga mengaku bingung saat akan mengurus sertifikat karena keterbatasan pengetahuan mereka.

Ketua RT 12 Istajab mengatakan warga banyak bingung harus memulai dari mana untuk mengurus sertifikat tanahnya. Mayoritas warga adalah pedagang kecil yang awam untuk mengurus legalitas lahan.

Karena itu ia berharap Pemprov DKI Jakarta bukan hanya menyosialisasikan soal rencana penggusuran, tapi juga memberikan pendampingan pada proses penerbitan sertifikat tanah.
"Orang-orang di sini banyak yang bingung dalam mengurus berkas-berkas yang diajukan ke pemerintah," kata Istajab.

Gang Arus adalah salah satu lokasi yang langganan banjir saat Sungai Ciliwung meluap. Ada sekitar 110 kepala keluarga di sini yang akan digusur saat normaliasi Ciliwung dilaksanakan.

Warga Gang Arus yang lain, Herlina mengatakan, dirinya masih dalam proses mengurus berkas sertifikat. Ia terus mengejar agar legalitas lahan yang ia diami segera selesai prosesnya agar bisa mendapat ganti rugi dari pemerintah.

"Takutnya kalau enggak ada surat, nanti enggak dibayar," kata Herlina.
Baik Istijab dan Herlina berharap, ganti untung diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta, bukan relokasi ke rusun. Pasalnya, sebagai pedagang, mayoritas warga sengat bergantung pada lokasi mereka berjualan selama ini.

Gang Arus adalah salah satu kawasan yang rencananya akan digusur pada April mendatang. Pemprov telah menyediakan 800 unit rumah susun untuk menampung warga korban penggusuran.

Selain Gang Arus, Pemprov DKI juga akan menggusur kawasan Cipinang Melayu di tepi Sungai Sunter, Jakarta Timur dan Bukit Duri, Jakarta Selatan. (rhd/sur)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER