Jenazah Pelaku Bom Panci Belum Dijemput Keluarga

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Rabu, 08 Mar 2017 18:00 WIB
Polri melakukan berbagai cara untuk mendatangkan keluarga atau kerabat pelaku bom. Namun belum ada pihak datang untuk mengambil dan memakamkan jenazah Yayat.
Jenazah pelaku teror bom panci saat dibawa ke dalam ruang CT Scan Post Mortem, Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, Senin (27/2). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Polri menyatakan jenazah Yayat Cahdiyat, pelaku teror di Bandung, belum dijemput oleh pihak keluarga. Jenazah Yayat masih disemayamkan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati Jakarta Timur hingga saat ini.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan pihaknya telah menempuh berbagai cara agar keluarga segera menjemput jenazah Yayat. 

Menurut Martinus, Polri telah menginformasikan identitas jenazah dalam pemberitaan serta menghubungi pihak keluarga atau yang mewakilinya. Namun, belum ada yang bertanggung jawab untuk membawa pulang jenazah Yayat untuk dimakamkan.
"Sampai saat ini belum ada keluarga yang datang," ucap Martinus di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Rabu (8/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Martinus mengingatkan bila hingga waktu yang ditentukan keluarga tak kunjung menjemput jenazah, Polri akan melakukan pemakaman sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tetapi Martinus tidak menjelaskan batas waktu yang diberikan kepada keluarga untuk menjemput jenazah Yayat.

"Kalau tidak ada, kami akan makamkan sebagaimana aturan yang berlaku," kata dia.
Yayat dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati setelah dinyatakan meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung, Senin lalu.

Yayat dilumpuhkan polisi setelah meledakkan bom panci di Taman Pandawa, dekat kantor Kelurahan Arjuna. 

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto, keberadaan keluarga Yayat seperti anak dan istrinya belum diketahui hingga saat ini. 
Berdasarkan informasi yang diperoleh pihak kepolisian, sebelum melakukan aksi di Taman Pandawa Yayat sempat memindahkan istri dan keluarga ke tempat persembunyian.

"Keluarga dan anak-anak Yayat sedang ditelusuri karena pagi sebelum meledakkan sempat diungsikan Yayat," kata Rikwanto di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat (3/3).

Polisi juga menduga Yayat tak sendiri melancarkan aksinya. Rikwanto mengatakan, pergerakan Yayat dipantau oleh teman-temannya yang masih satu kelompok dalam Jamaah Anshar Daullah (JAD).

Sementara, untuk pelaku yang mengendarai motor dan diduga sebagai rekan Yayat, Polisi belum bisa memastikan apakah masih satu jaringan dengan Yayat. "Kesaksiannya soal orang itu juga masih diragukan," kata Rikwanto. (wis/obs)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER