Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Sosial DKI Jakarta menyalurkan 25 Gelandangan dan Pengemis untuk bekerja sebagai peternak ayam di kawasan Tangerang, Banten.
Gelandangan dan pengemis yang telah mendapat binaan di panti sosial milik Dinsos itu nantinya akan dipekerjakan sebagai pengurus peternakan ayam dan mendapatkan upah.
Pelaksana tugas Panti Sosial Bina Karya Harapan Jaya yang dikelola oleh Dinsos, Ngapuli Parangin angin mengatakan, warga binaan yang disalurkan merupakan hasil seleksi dari beberapa orang yang telah mendapatkan pembinaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peternakan membutuhkan tenaga kerja, dan kami menyiapkan warga binaan yang siap untuk bekerja. Sehingga terjadilah kesepakatan lalu dibuatkan perjanjian berita acara," ujar Ngapuli di Jakarta, Jumat (24/3).
Sejak Januari, kata Ngapuli, pihak panti sosial telah menjalin kerja sama dengan peternakan. Kerja sama tersebut dilakukan agar pihaknya bisa lebih mudah menyalurkan warga binaan yang telah siap bekerja di perusahaan.
"Kami berikan kesempatan mereka yang ingin bekerja untuk bisa mendapat penghasilan. Alhamdulillah ada peternakan ayam yang siap mempekerjakan mereka," kata Ngapuli.
Para warga binaan yang telah dipekerjakan itu akan bertugas memberi makan ayam petelur dan mengumpulkan telur ayam yang ada di kandang. Ada juga yang nantinya dipekerjakan sebagai penjaga pintu gerbang perusahaan hingga bagian penerapan telur yang akan dikirim ke agen.
Ngapuli menyebut warga binaan yang telah dipekerjakan ini akan mendapatkan upah yang cukup layak. Untuk awal masuk, mereka akan mendapatkan penghasilan bersih perbulan sebesar Rp400 ribu.
"Per tiga bulan upahnya naik, bergantung pada kinerja mereka, selain itu mereka juga dapat makan tiga kali sehari dan juga tempat tinggal, jadi gaji mereka benar-benar bersih," kata dia.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Sosial, total pengemis dan gelandangan di Jakarta saat ini berjumlah 402 orang.
Dari 173 pengemis, Jakarta Pusat dan Jakarta Timur tercatat menampung pengemis paling banyak dengan jumlah 43 dan 31.
Sementara dari total 229 gelandangan, Jakarta Pusat tercatat menampung gelandangan paling banyak 111 orang, disusul Jakarta Selatan sebanyak 50 gelandangan.