Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian mengantisipasi rencana aksi berlabel 313 yang digelar untuk menyuarakan tuntutan agar Basuki Tjahaja Purnama dicopot dari jabatan gubernur Jakarta.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan sampai saat ini belum ada laporan masuk tentang rencana kegiatan yang digelar Jumat pekan ini, (31/3).
"Beredarnya brosur ajakan Aksi 313 sampai saat ini, Polri belum terima pemberitahuan," kata Martinus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (27/3).
Martinus menyatakan Polri akan tetap menyiagakan personelnya untuk mengamankan pelaksanaan aksi agar kegiatan bisa berlangsung tertib, lancar, dan aman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian berharap pelaksanaan Aksi 313 berlangsung damai tanpa mengganggu ketertiban masyarakat.
"Kegiatan tersebut harus dikelola dengan tepat supaya masyarakat bisa melaksanakan kegiatan dengan baik, lancar, dan aman," tutur Martinus.
Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al-Khaththath mengatakan, aksi Jumat nanti akan digelar setelah Jumatan dalam bentuk aksi dan orasi di depan Istana Kepresidenan.
"Meminta kepada Presiden Jokowi agar sesuai Undang-undang memberhentikan terdakwa kasus penistaan agama, Basuki Tjajaha Purnama," ujar Al-Khaththath seperti diberitakan
Detikcom, Senin (27/3).
Pada Aksi 313, massa akan terlebih dulu berkumpul di Masjid Istiqlal untuk salat Jumat berjamaah tengah hari.
Usai Jumatan, massa kemudian bergerak menuju Monas dan ke depan Istana untuk menyuarakan tuntutannya.
"Seluruh alumni 212 diajak, siapa tokohnya nanti diinformasikan," kata Al-Khaththath.
Al-Khaththath mengatakan aksi tersebut akan berlangsung damai dan akan berhenti setelah diterima pihak Istana. "Pokoknya kita kalau sudah diterima oleh Istana ada pembicaraan yang baik ya kita pulang," kata dia.