Pasukan Cantik Anti Korupsi ala Finalis Puteri Indonesia

CNN Indonesia
Senin, 27 Mar 2017 18:29 WIB
KPK meminta para finalis lomba kecantikan itu harus menjadi teladan bagi masyarakat terutama kalangan perempuan untuk menjauhi praktik korupsi.
KPK meminta para finalis lomba kecantikan itu harus menjadi teladan bagi masyarakat terutama kalangan perempuan untuk menjauhi praktik korupsi. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basariah Panjaitan memberikan pesan khusus kepada 38 finalis Putri Indonesia 2017.

Basariah mengatakan para finalis lomba kecantikan itu harus menjadi teladan bagi masyarakat terutama kalangan perempuan untuk menjauhi praktik korupsi. Lembaga antikorupsi itu juga mengangkat mereka sebagai Duta Anti Korupsi.

Hal ini diungkapkan Basariah usai memberikan pembekalan kepada 38 finalis dalam program Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) di Gedung KPK hari ini, Senin (27/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami komunikasi kepada mereka agar finalis ini nanti tidak menjadi pelaku atau turut membantu dalam suatu kasus atau perkara tindak pidana," kata Basariah.

Selain memberikan mereka pembekalan pengetahuan seputar masalah korupsi, KPK juga mengangkat 38 finalis itu menjadi Duta Antikorupsi 2017 bagi daerah masing-masing.

"Mereka menjadi agen perubahan dan nantinya akan menjadi Duta Anti Korupsi yang akan berbicara tentang pencegahan korupsi di daerah," kata Basariah.

Nama Puteri Indonesia memang sempat menjadi sorotan. Sebelumnya, salah satu mantan Puteri Indonesia Angelina Sondakh terlibat dalam kasus korupsi wisma atlet Hambalang 2012 ketika menjabat sebagai anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Demokrat.

Putusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung menghukum Angie 10 tahun penjara denda Rp500 juta subsider 6 bulan kurungan. Selain itu, perempuan itu juga dihukum membayar uang pengganti Rp2,5 miliar.

Tersandung Masalah

Terkait dengan hal itu, Puteri Indonesia 2016 Kezia Roslin Cikita Warouw mengatakan dirinya bersyukur dengan adanya pembekalan tersebut. Gadis kelahiran 18 April 1991 itu mengaku mengenal masalah korupsi hanya dari informasi di televisi.

Dia mengatakan dengan adanya pembekalan ini menjadi masukan yang penting untuk dia dan perempuan lainnya. Kezia menyatakan perempuan pada umumnya kerap tersandung kasus korupsi karena kurang pengetahuan.

"Wanita sering kali jadi korban. Karena karena kalau kita sudah melakukan korupsi itu sama saja kita merugikan diri sendiri,” tuturnya.


LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER