Jakarta, CNN Indonesia -- Empat tersangka makar Zainudin Arsyad, Irwansyah, Dikho Nugraha dan Andre Zainudin digelandang ke Polda Metro Jaya, Senin (3/4) malam untuk menjalani pemeriksaan tambahan. Mereka tiba sekitar pukul 21.13 WIB dibawah penjagaan ketat polisi bersenjata.
Kuasa hukum tersangka, Dahlia Zein mengatakan, keempat tersangka dibawa ke Polda Metro Jaya usai menjalani olah TKP di dua tempat berbeda yakni Menteng dan Kalibata, Jakarta Selatan. Dalam olah TKP, Sekjen FUI Muhamad Al-Khaththath disebutnya ikut hadir.
"Iya benar dibawa ke polda. Yang dibawa selain ustadz Khaththath. Diko, Andri, Zaenuddin dan Irwansyah," kata Dahlia ketika dikonfirmasi di Jakarta, Senin (3/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Bidang Hubungan Permasyarakatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan keempat tersangka akan dikembalikan ke tahanan Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
"Enggak (ditahan di Polda) cuma jalani pemeriksaan tambahan. Nanti selesai pemeriksaan akan dikembalikan ke Mako Brimob," kata Argo di Polda Metro Jaya, Senin (3/4) malam.
Menurut Argo, Al-Khaththath tidak dibawa serta dalam pemeriksaan tambahan ke Polda Metro Jaya karena belum dibutuhkan.
"Jika nantinya diperlukan akan kita panggil," ucapnya.
Pantauan CNNIndonesia.com, dua tersangka makar Irwansyah dan Zaenudin lebih dahulu tiba. Keduanya datang dengan tangan diborgol. Beberapa saat kemudian kedua tersangka lain Diko dan Andri menyusul. Keduanya juga dibawa masuk dengan tangan terborgol namun sudah ditutupi jaket.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyatakan Al Khaththath berencana menggulingkan Presiden Joko Widodo usai pencoblosan pemilihan kepala daerah Jakarta, 19 April mendatang.
Menurut Argo, sejumlah rencana disiapkan sistematis untuk menggulingkan pemerintah. Salah satunya diawali demonstrasi pada 31 Maret 2017 atau dikenal dengan aksi 313, yang disebut sebagai gerakan pemanasan.
Argo mengatakan rencana ini dibahas dalam pertemuan di Kalibata dan Menteng, Jakarta Selatan. Dia menyebutkan hasil pertemuan di dua lokasi itu terungkap rencana massa akan mengambilalih gedung MPR/DPR.